Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jauhi Praktek Perjokian, Kemenristekdikti: Etika Akademik Harus Ditegakkan

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 02 Agustus 2018 |14:42 WIB
Jauhi Praktek Perjokian, Kemenristekdikti: Etika Akademik Harus Ditegakkan
Ujian Penerimaan Mahasiswa Baru (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Penerimaan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, dinodai dengan ditemukannya praktik perjokian. Fenemona ketidakjujuran itu mengejutkan banyak pihak, mengingat seleksi masuk adalah salah satu penyaringan berdasarkan kompetensi seorang calon mahasiswa.

Sekertaris Jendral (Sekjen), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Ainun Na'im menilai, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tentu sudah menangani kasus perjokian tersebut.

"Perjokian itu kewenangan universitas. Saya yakin pihak UAD sudah mengecek dan mengingatkan mahasiswanya, agar menegakkan nilai-nilai etika akademik," ujar Ainun kepada wartawan di hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).

Pelaksanaan Ujian SBMPTN 2018 di Sejumlah Daerah di Tanah Air

Dia juga berpesan, agar perjokian itu tidak terjadi di universitas lainnya. Maka dari itu, etika akademik harus ditegakkan.

"Artinya etika akademik harus ditegakkan dari negeri maupun swasta," ungkapnya.

Sebelumnya, perjokian mewarnai penerimaan mahasiswa baru (PMB) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Hal ini diketahui saat ujian seleksi masuk Fakultas Kedokteran (FK) UAD, gelombang III, di mana panitia mengamankan sembilan peserta yang diduga menggunakan joki, Minggu 29 Juli 2018, lalu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement