YOGYAKARTA - Keberadaan peneliti dan ahli di bidang material belum banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia. Banyak diantaranya yang hengkang ke luar negeri karena lebih dihormati dan penghargaan yang diberikan. Saat ini telah dibentuk Komunitas peneliti material (material research society) MRS.
“Sebenarnya Indonesia banyak yang pintar dan ahli dalam material tetapi banyak yang bekerja di luar negeri,” jelas Evvy Kartini, Advanced Materials Science Division disela Material research society Indonesia conference and congres 2017 di Sahid Hotel, Yogyakarta, baru-baru ini
Kongres ini diikuti lebih dari 500 peserta dari dalam dan luar negeri. Setidaknya ada 15 negara yang ikut dalam konferensi ini. MRS Indonesia sudah terbentuk sejak 2011 namun baru diakui selang beberapa tahun kemudian.
Komunitas ini menjadi ajang untuk berkumpul dan bertemu dengan sesama peneliti. Sehingga mereka akan mudah menjalin kerjasama dengan perusahaan maupun komunitas lain dari luar negeri.
Keberadaan peneliti material, masih kalah dengan euphoria dunia politik. Banyak negara mengincar SDM Indonesia dengan menawarkan beasiswa pendidikan. Biasanya mereka adalah mewakil di ajang kompetisi internasional. Selain beasiswa, mereka yang lulus, juga akan ditawarkan pekerjaan yang insentifnya jauh dengan nilai di Indonesia.