JAKARTA - Kecanggihan teknologi berdampak pada cepatnya penyebaran informasi. Apalagi, saat ini hampir setiap orang memiliki gadget yang membuat mereka terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia.
Meski begitu, tak semua informasi sesuai dengan fakta. News & Content Director Okezone.com, Sylviana Pravita mengatakan, saat ini banyak informasi yang disebarkan melalui media sosial dianggap sebagai berita. Padahal, tulisan tersebut belum tentu dibuat oleh seorang jurnalis.
"Di WA (WhatsApp) banyak disebarkan materi yang bukan dibuat oleh jurnalis tetapi seolah-olah dianggap itu berita. Oleh karena itu, Okezone ingin menghadirkan berbagai informasi yang dibutuhkan, dari polhukam, bisnis, lifestyle, dan lain sebagainya," ucapnya di hadapan puluhan mahasiswa Universitas Pakuan Bogor yang berkunjung ke Redaksi Okezone, Selasa (10/1/2017).
Sylviana mengingatkan, baru-baru telah dirilis sekira 43 ribu media abal-abal. Oleh sebab itu, sebagai mahasiswa, terutama dari jurusan komunikasi harus pintar dan hati-hati dalam menyerap informasi yang tersebar.
"Dilihat dari mana sumbernya, apakah abal-abal atau benar adanya. Jadi kalian mahasiswa harus hati-hati," ujarnya.
Salah satu mahasiswa Ester mengungkapkan, kunjungannya ke Okezone memberikan banyak pengetahuan baru. Bahkan, dia juga semakin termotivasi untuk menjadi jurnalis yang handal.
"Saya kebetulan ingin jadi jurnalis travel dan kuliner. Selain jadi tahu bagaimana bekerja di media online, aku juga jadi tahu bagaimana jadi jurnalis yang baik," tukas mahasiswa semester tujuh tersebut.
(Susi Fatimah)