Mengatasi situasi tersebut, Tika membeberkan terdapat tiga cara yang bisa menjadi solusi. Pertama, yakni melakukan psikotes untuk mengetahui bakat, minat, serta kepribadian.
"Langkah berikutnya lewat forum-forum antara orangtua dan siswa. Fungsinya untuk bertukar informasi," tuturnya.
Sedangkan cara ketiga dilakukan dengan membangun komunikasi segitiga, yaitu antara siswa, orangtua, dan guru. "Ini untuk mengerucutkan antara keinginan dan permintaan. Jangan sampai mimpi bapaknya dipaksakan ke anaknya. Nah, masalah ini perlu segera dicairkan lewat komunikasi," tandasnya.
(Susi Fatimah)