Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menyulap Limbah Plastik Jadi BBM Siap Pakai

Demon Fajri , Jurnalis-Minggu, 23 Agustus 2015 |14:19 WIB
Menyulap Limbah Plastik Jadi BBM Siap Pakai
Mahasiswa KKN Universitas Bengkulu mengajarkan cara pembuatan BBM dari limbah plastik. (Foto: Demon F/Okezone)
A
A
A

BENGKULU - Dua masalah lingkungan yang masih menjadi polemik adalah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan menumpuknya limbah rumah tangga, khususnya plastik. Solusi dari Universitas Bengkulu (Unib) ini dapat menyelesaikan kedua masalah tersebut sekaligus.

Ketika melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), mahasiswa Unib mengajak masyarakat di Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, mengolah berbagai limbah plastik menjadi BBM. Hasil proses ini bisa dipakai sebagai pengganti minyak tanah. Bahkan, bisa dijadikan BBM jenis premium.

Salah satu mahasiswa Unib, Linggar Pramudiono, menjelaskan, kegiatan ini terinspirasi video praktik pembuatan pembuatan BBM dari limbah plastik di media sosial. Tertarik, Linggar pun mencobanya hingga berhasil dan kemudian mengajarkannya kepada masyarakat di lokasi KKN-nya.

Cowok kelahiran Magetan, 21 Juni 1994 itu memaparkan, pembuatan BBM dari limbah plastik membutuhkan satu kaleng bekas roti ukuran cukup besar, pipa aluminium ukuran kecil atau bekas antena televisi sepanjang sekira 2 m, lem logam atau plastik still, bekas gelas air mineral atau botol air mineral dan sejenisnya, selang ukuran kecil sepanjang sekira 2 m serta botol bekas air mineral yang digunakan sebagai tabung reaktor.

''Semua bahan baku untuk membuat BBM dari limbah sampah rumah tangga yang tidak berguna lagi. Modal saya Rp30 ribu untuk membeli selang ukuran kecil," ujar Linggar kepada Okezone, belum lama ini.

Mahasiswa KKN kelompok 184 Unib itu menjelaskan, tahap pertama adalah membersihkan limbah plastik yang akan diolah. Kemudian, memotong bahan baku tadi menjadi serpihan kecil agar tidak memakan tempat saat dibakar di dalam kaleng.

Serpihan limbah plastik tadi lalu ditempatkan di dalam kaleng bekas biskuit yang berfungsi sebagai tabung reaktor. Limbah kemudian dibakar dengan sumber api dari kompor minyak atau pengapian menggunakan kayu bakar. Pengapian itu dilakukan hingga bekas gelas plastik air mineral menguap.

Hasil penguapan lalu disalurkan melalui pipa bekas antena televisi yang sebelumnya dipasang di bagian atas tabung rekator. Dari pipa bekas itu juga dipasang selang plastik ukuran kecil yang dihubungkan menuju botol bekas air mineral, yang dijadikan sebagai kondensor atau pendingin berisi air. Kondensor ini berfungsi mendinginkan selang pipa yang telah berisi uap hasil pembakaran limbah plastik.

''Uap cair itu akan menetes ke dalam botol bekas air mineral. Cairan itulah yang menjadi bahan bakar minyak. Dari 1kg limbah plastik kita bisa membuat 0,8 liter BBM. Proses pembuatan BBM ini memakan waktu sekira dua jam, bisa langsung digunakan,'' ungkap Linggar.

Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Unib itu, menambahkan, limbah anorganik rumah tangga tersebut juga bisa dijadikan BBM jenis premium. Namun, semua peralatan dan perlengkapan mulai dari tabung reaktor, kondensor atau pendingin harus disempurnakan. Begitu juga dengan kontrol titik didih air saat pengapian bahan plastik.

Meski berbekal video tutorial, mahasiswa semester VII itu telah mengajak masyarakat di berbagai RT di Kelurahan Jembatan Kecil, Kota Bengkulu, agar bisa mengolah sampah limbah menjadi BBM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Dengan begitu, tentunya limbah rumah tangga di lingkungan sekitar bisa berkurang,'' tutur Linggar.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement