Newton bisa sangat cemburu dan memiliki dendam dalam hal perseteruan intelektual. Di antara rivalnya adalah matematikawan dan filosof Jerman Gottfried Leibniz. Mereka terlibat dalam perseteruan tentang siapa yang menemukan kalkulus.
Newton mengembangkan versi kalkulus pada 1660 tetapi tidak langsung mempublikasikan temuan tersebut. Pada 1670, Leibniz membuat formula sendiri tentang kalkulus dan mempublikasikan pekerjaannya satu dekade kemudian.
Newton lantas menuduh ilmuwan Jerman tersebut memplagiat tulisannya yang belum dipublikasikan setelah dokumen yang berisi ringkasan penelitian Newton beredar di kalangan Royal Society. Leibniz bersikeras dia meraih penemuan tersebut atas usahanya sendiri dan berbalik menuduh Newton mencuri hasil kerjanya. Dalam upaya membela diri, Leibniz mengajukan banding ke Royal Society. Dan pada 1712, Newton menyetujui bahwa akan ada komite khusus untuk menyelidiki perkara tersebut. Newton sendiri menjadi presiden Royal Society sejak 1703.
Namun, Newton memasukkan para pendukungnya ke dalam tim penyelidik serta mengarahkan hasil temuan dengan mempublikasikan bahwa dialah yang menemukan kalkulus. Bagaimanapun juga, hingga kini metode kalkulus Leibniz-lah yang lebih umum digunakan. (bersambung)
(Muhammad Saifullah )