Berikut ini cerita tentang penemuan penting dan rival berat Isaac Newton, seperti dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Minggu (9/8/2015).
Teori gravitasi
Wabah penyakit di Inggris pada 1665 membuat Cambridge University memulangkan semua mahasiswanya, termasuk Newton yang kembali Woolsthorpe Manor. Suatu hari Newton sedang bersantai di kebun dan melihat apel jatuh dari pohonnya. Kejadian sederhana ini menginspirasinya untuk melahirkan teori gravitasi universal.
Newton kemudian menceritakan kisah apel jatuh tersebut ke William Stukeley. Cerita klasik ini pun dicantumkan dalam buku Memoir of Sir Isaac Newton’s Life yang dipublikasikan pada 1752.
Pada 2010, astonot NASA (badan astronomi Amerika Serikat) membawa potongan pohon apel kuno yang menginspirasi Newton ke dalam pesawat ulang alik Atlantis dalam sebuah misi ke stasiun luar angkasa internasional. Royal Society, sebuah organisasi saintifik yang pernah dikepalai Newton meminjamkan potongan pohon apel tersebut sebagai bagian dari perayaan 350 tahun kelahiran Newton. Hingga kini pohon apel yang menginspirasi Newton masih tumbuh dan berbuah di Woolsthorpe Manor.
Perseteruan sengit
Newton bisa sangat cemburu dan memiliki dendam dalam hal perseteruan intelektual. Di antara rivalnya adalah matematikawan dan filosof Jerman Gottfried Leibniz. Mereka terlibat dalam perseteruan tentang siapa yang menemukan kalkulus.
Newton mengembangkan versi kalkulus pada 1660 tetapi tidak langsung mempublikasikan temuan tersebut. Pada 1670, Leibniz membuat formula sendiri tentang kalkulus dan mempublikasikan pekerjaannya satu dekade kemudian.
Newton lantas menuduh ilmuwan Jerman tersebut memplagiat tulisannya yang belum dipublikasikan setelah dokumen yang berisi ringkasan penelitian Newton beredar di kalangan Royal Society. Leibniz bersikeras dia meraih penemuan tersebut atas usahanya sendiri dan berbalik menuduh Newton mencuri hasil kerjanya. Dalam upaya membela diri, Leibniz mengajukan banding ke Royal Society. Dan pada 1712, Newton menyetujui bahwa akan ada komite khusus untuk menyelidiki perkara tersebut. Newton sendiri menjadi presiden Royal Society sejak 1703.
Namun, Newton memasukkan para pendukungnya ke dalam tim penyelidik serta mengarahkan hasil temuan dengan mempublikasikan bahwa dialah yang menemukan kalkulus. Bagaimanapun juga, hingga kini metode kalkulus Leibniz-lah yang lebih umum digunakan. (bersambung)
(Muhammad Saifullah )