Segini IQ Jerome Polin, Artis yang Menolak Bayaran Rp 150 Juta Jadi Buzzer

JAKARTA – Segini IQ Jerome Polin, artis yang menolak bayaran Rp 150 juta jadi buzzer. Sosok Jerome Polin kembali mencuri perhatian warganet. Bukan hanya karena kecerdasannya yang kerap membuat banyak orang kagum, tetapi juga sikap tegasnya dalam menjaga prinsip hidup. Jerome dengan lantang menolak tawaran menjadi buzzer, meski bayaran yang ditawarkan terbilang fantastis, yakni mencapai Rp150 juta.

Jerome memang dikenal bukan sekadar YouTuber atau konten kreator biasa. Pria kelahiran 1998 ini sudah lama menginspirasi banyak anak muda lewat konten edukasi, terutama seputar matematika dan pembelajaran bahasa Jepang melalui kanal Nihongo Mantappu. Di balik gaya kontennya yang santai dan menghibur, ternyata tersimpan kecerdasan luar biasa.

Hal itu dibuktikan lewat sebuah permainan tes IQ yang diunggah di channel YouTube pribadinya pada 11 Desember 2020. Dalam video tersebut, Jerome berhasil menuntaskan permainan hingga level 100 tanpa harus menggunakan coretan matematika di kertas. Hasilnya sungguh mengejutkan: skor IQ sebesar 146 berhasil ia capai.

Skor itu tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, angka 146 menempatkan Jerome pada kategori highly gifted atau sangat berbakat. Dengan kata lain, kemampuan berpikir logis, analisis, hingga pemecahan masalah Jerome berada jauh di atas rata-rata kebanyakan orang. Tidak heran, ia kerap dijuluki sebagai “anak matematika” yang jago berhitung sejak lama.

Namun, kecerdasan Jerome bukanlah satu-satunya alasan ia dikagumi publik. Di tengah derasnya tawaran endorsement, iklan, hingga peluang cepat kaya melalui promosi berbayar, ia justru menunjukkan pendirian yang teguh. Tawaran menjadi buzzer dengan bayaran ratusan juta rupiah rela ia tolak mentah-mentah. Baginya, menjaga kredibilitas dan kejujuran jauh lebih penting daripada sekadar mengantongi uang besar.

Keputusan ini semakin mempertegas citra Jerome sebagai figur publik yang tidak mudah tergiur materi. Di saat banyak artis maupun selebriti digital memilih jalan instan, Jerome memilih berfokus pada konten yang mendidik, inspiratif, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Sikap inilah yang membuatnya semakin dihormati, bukan hanya sebagai konten kreator, melainkan juga sebagai panutan generasi muda.

Memiliki IQ 146 jelas bukan pencapaian sembarangan. Angka tersebut membuktikan kapasitas intelektual Jerome yang luar biasa, mulai dari kemampuan berpikir kritis, logika tajam, hingga daya analisis mendalam. Melalui konten-konten edukatifnya, Jerome sukses membuktikan bahwa kecerdasan bisa dikemas menarik, ringan, bahkan menghibur di tengah tren digital yang serba cepat.

Namun yang paling penting, kisah Jerome menunjukkan bahwa kecerdasan sejati bukan hanya tentang angka atau skor. Lebih dari itu, kecerdasan sejati juga tercermin dari sikap, pilihan hidup, dan komitmen pada nilai-nilai yang diyakini. Jerome tidak mau melepas prinsip hanya demi viral sesaat. Ia tetap konsisten menghadirkan konten bermakna sekaligus menjaga integritas di mata publik.

Dengan begitu, perjalanan Jerome Polin bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda: bahwa popularitas dan uang bukanlah segalanya. Menjaga prinsip, konsistensi, serta terus mengasah kemampuan diri justru akan membawa dampak yang lebih besar dan bertahan lama.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)