Setelah keluar dari dunia akademik, Zara menempuh jalur karier yang tidak konvensional dengan menjadi kreator konten edukatif dan artistik. Ia membagikan pengetahuan seputar sains dan teknologi melalui berbagai platform seperti YouTube, Pornhub, hingga OnlyFans.
Yang unik, Zara membagi kontennya menjadi dua jenis:
Konten edukasi STEM, yang disediakan secara gratis kepada publik dan berfokus pada materi ilmiah seperti neural network, efek fisika, hingga bioteknologi.
Konten berbayar, berupa foto dan video dengan unsur sensual, yang tetap dikemas secara artistik dan sesuai dengan batas kenyamanannya.
Dalam waktu singkat, Zara berhasil meraih pendapatan lebih dari USD1 juta melalui akun OnlyFans dan dukungan dari pengikutnya. Ia juga mampu membantu keluarganya melunasi hipotek rumah, membeli mobil, serta memulai investasi jangka panjang.
“Aku merasa jauh lebih bebas dan produktif dibandingkan saat masih berada di program PhD,” ujar Zara.
Popularitas Zara juga memunculkan berbagai spekulasi mengenai latar belakangnya. Banyak pihak mengira ia berasal dari Pakistan. Namun, Zara menegaskan bahwa ia adalah warga negara Amerika Serikat dengan latar belakang etnis campuran, yakni Persia, Eropa Selatan, Timur Tengah, dan India.
Ia juga mengungkap bahwa dirinya pernah menjadi korban konten deepfake serta mengalami pencatutan nama dalam proyek digital seperti meme coin, yang sama sekali tidak ia dukung atau terlibat di dalamnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)