Para Dubes Kawasan Amerika Latin Dorong Peningkatan Diplomasi Ekonomi Indonesia di Pasar Non-Tradisional

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Selasa 27 Mei 2025 19:39 WIB
Pentingnya Peningkatan Diplomasi Ekonomi Indonesia di Pasar Non-Tradisional. (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta dan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri RI sukses menyelenggarakan Forum Debriefing Kepala Perwakilan RI. Acara yang bertema "Indonesia’s Economic Diplomacy in Non-Traditional Markets: Latin America – Cuba & Suriname" ini membahas peluang dan strategi diplomasi ekonomi Indonesia di pasar non-tradisional, khususnya Kuba dan Suriname.

Kegiatan Forum Debriefing ini diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring di kampus Pondok Labu UPN “Veteran” Jakarta). Kegiatan ini disiarkan langsung di YouTube Live BSKLN Channel pada Jumat, 9 Mei 2025, pukul 13.30–16.30 WIB.

Kegiatan ini menghadirkan Duta Besar Nana Yuliana, Ph.D. (KUAI RI untuk Kuba, Bahama, Republik Dominika, Haiti, dan Jamaika) dan Duta Besar Drs. Julang Pujianto, M.A. (KUAI RI untuk Suriname, Guyana, dan CARICOM) yang dimoderatori oleh Dengan Leonard F. Hutabarat, S.I.P., M.Si., Ph.D. (Mantan Konsul Jenderal RI di Toronto). Kegiatan ini memfokuskan pada kajian peluang dan strategi diplomasi ekonomi Indonesia di pasar non-tradisional di Amerika Latin, khususnya Kuba dan Suriname.

Kegiatan ini dibuka dari pihak BSKLN Kementerian Luar Negeri, Dr. Yayan G.H. Mulyana sebagai Kepala BSKLN, Kemlu RI dengan menyampaikan pentingnya pertanggungjawaban kinerja duta besar kepada masyarakat luas.

Sedangkan dari pihak UPN “Veteran” Jakarta, Prof. Dr. Anter Venus, MA, Comm, selaku Rektor menyampakan apresiasi kepada BSKLN Kementerian Luar Negeri atas kepercayaan dan kerja sama dalam penyelenggaraan Debriefing yang sangat strategis ini. “Forum pertanggungjawaban para Duta Besar kepada publik ini menjadi sarana pembelajaran langsung yang invaluable, khususnya bagi sivitas akademika UPN “Veteran” Jakarta, ujarnya.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri dan Prodi HI UPNVJ. Tujuannya sebagai platform bagi para Duta Besar untuk mempertanggungjawabkan kinerja mereka kepada publik. Sebagai wakil Indonesia, mereka harus memaparkan apa yang sudah dilakukan di negara penempatannya.

 

Duta Besar Nana Yuliana memaparkan berbagai inisiatif konkret untuk memajukan diplomasi ekonomi dengan Kuba. Beberapa di antaranya termasuk partisipasi aktif dalam forum bisnis, pertemuan B2B antara KADIN Indonesia dengan perusahaan Kuba, serta penjajakan kerja sama industri nikel.

Narasumber kedua, Duta Besar Julang Pujianto menyampaikan bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia dengan wilayah tersebut masih memiliki banyak ruang untuk peningkatan. Berbagai aktivitas diplomasi ekonomi yang telah dilakukan meliputi kunjungan CEO Staatsolie Suriname ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama energi, pelatihan pengolahan produk kelapa bagi peserta dari Guyana, dan penjajakan pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan CARICOM.

Forum ini juga melibatkan Raden Maisa Yudono, M.Si (Dosen Hubungan Internasional UPN Veteran) sebagai penanggap. Ia menyoroti pentingnya peningkatan aktivitas diplomasi ekonomi Indonesia di pasar non-tradisional. Penanggap ini memberikan cakrawala akademik agar terjadi sinergi antara antara Kemlu RI dan Prodi HI UPN “Veteran” Jakarta. Dalam hal ini, akademisi HI juga memberi kontribusi pemikiran daam kebijakan luar negeri Indonesia. Akademisi HI adalah mitra strategis bagi praktisi HI dalam akuntabilitas publik bagi para Duta Besar.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya