Sementara itu, komika Boby Al Mahbub yang juga lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bercerita mengenai lulusan PTKIN dengan mengawali materi stand up dengan me-roasting dirinya sendiri saat memutuskan merantau ke Jakarta. Tiap mengobrol dengan orang sering dikira jualan sate karena logatnya. Disertai tawa penonton, Boby kemudian menceritakan sedikit tentang prestasi saat masa kuliah di jurusan Sastra Arab UIN Jakarta.
"Saya kalau ikut lomba debat Bahasa Arab Nasional jarang kalah. Saya pernah juara satu debat Bahasa Arab tingkat ASEAN di Malaysia. Bahkan saya pernah menjadi perwakilan Indonesia ikut lomba debat di Qatar. Alhamdulillah berprestasi," sontak disahut tepuk tangan para penonton.
"Cuma, lulus-lulus kuliah bingung mau jadi apa. Karena kalau cuma modal bahasa Arab susah mau cari kerja. Di mindset orang Indonesia, orang jago Bahasa Arab itu cuma cocok jadi pemimpin tahlil, ahli rukyah, ahli surga, cek khodam gitu pokoknya. Seakan-akan marketingnya Bahasa Arab cuma di akhirat," celetuk Boby.
Padahal, kata Boby, bahasa Arab itu marketingnya di media. Targetnya adalah artis-artis hijrah. Dia kemudian menceritakan saat membuat konten di Instagram (IG) yang kemudian viral. Boby juga pernah menirukan komentator bola versi bahasa Arab dan mempraktikkannya.
"Saya akhirnya membuat konten komentator bola versi Bahasa Arab, tapi isi komentar di konten saya isinya 'Amin' semua. Dikira semua Bahasa Arab itu isinya doa," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)