"Pada hari yang baik ini, saya ingin mengajak kita semua untuk mengingat bahwa tidak akan ada kemerdekaan tanpa perjuangan yang dilakukan dengan bergotong royong. Begitu pula dengan citacita untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan, harus kita perjuangkan bersama dengan semangat gotong royong," ujarnya.
Mendikbudristek RI menyampaikan berbagai capaian yang telah diraih selama lima tahun terakhir, termasuk implementasi kurikulum Merdeka Belajar dan transformasi digital yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Gerakan Merdeka Belajar barulah titik awal, masih jauh dari kata sempurna. Mari kita terus kuatkan tekad dan langkah perjuangan untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan," tambahnya.
Sejalan dengan amanat tersebut, Rektor Untar menekankan pentingnya semangat bela negara dan bentuk implementasi cinta tanah air di era digital.
“Di era digital ini, semangat bela negara dan cinta tanah air harus diwujudkan tidak hanya melalui prestasi akademis, tetapi juga dengan kolaborasi dan gotong royong yang kuat. Teknologi memberi banyak manfaat jika digunakan secara tepat, salah satunya adalah kemudahan dalam menciptakan karya inovatif. Keberhasilan tentu didukung dengan adanya kolaborasi dan kerja sama yang solid,” ungkapnya.
Rektor Untar juga menyampaikan harapannya untuk masa depan yang lebih baik bagi para mahasiswa. Menurutnya, generasi muda di masa depan akan memegang kendali dalam berbagai sektor penting di negeri ini.
“Dengan semangat kebersamaan, kita dapat menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai mimpi besar, membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik. Baik dalam bidang bisnis, profesional, maupun pemerintahan,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)