JAKARTA - 10 contoh teks argumentasi singkat tentang ketahanan pangan lokal lengkap dengan strukturnya. Hal ini menarik untuk diketahui dan dipelajari.
Dilansir dari laman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks argumentasi merupakan jenis teks yang berisi alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Temanya bisa bermacam-macam, salah satu temanya adalah tentang ketahanan pangan. Banyak orang menggunakan teks argumentasi ini untuk menyikapi sebuah isu atau permasalahan yang sedang terjadi.
10 Contoh teks argumentasi singkat tentang ketahanan pangan lokal lengkap dengan strukturnya, untuk memahami lebih jelas, simak 10 contoh teks argumentasi singkat tentang ketahanan pangan lokal dilansir dari beberapa sumber, Jumat (2/8/2024):
1. Teks argumentasi mengenai ketahanan pangan “Singkong menjadi Alternatif pangan”
Ketahanan pangan merupakan keadaan di mana suatu negara atau wilayah dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi seluruh penduduknya. Ketahanan pangan lokal sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Singkong adalah salah satu tanaman pangan lokal yang paling strategis di Indonesia. Tanaman singkong dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi lahan, termasuk di wilayah dengan tanah yang kurang subur atau cenderung kering.
Singkong merupakan salah satu sumber pangan lokal yang memiliki potensi besar. Ketahanan pangan lokal ini yaitu singkong, memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat lokal Indonesia.
2. Teks argumentasi ketahanan pangan “Sagu sebagai pangan alternatif
Selain singkong, salah satu pangan lokal Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras adalah sagu.
Sagu adalah makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang tinggal berada di daerah Indonesia bagian Timur, khususnya di daerah Papua dan Maluku.
Tidak hanya sebagai makanan pokok utama, tetapi sagu juga sebagai salah satu bahan baku industri. Sagu dijadikan tepung, minyak, dan papan sagu. Pohon sagu dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter. Dari satu pohon sagu dapat menghasilkan 150 sampai 300 kilogram bahan baku tepung sagu.
Meskipun memiliki banyak manfaat, sagu sebagian besar masih kurang dimanfaatkan dan kurang dihargai dalam industri makanan global. Apalagi pohon sagu ini tumbuh subur di hutan tropis tanpa memerlukan pupuk atau pestisida. Pohon ini juga kebal dari penyerangan hama dan kekeringan.
Menjadikan tanaman yang sangat ideal untuk masyarakat dan petani yang berskala kecil di daerah pedesaan.
Pemerintah Indonesia harus mempromosikan kampanye kesadaran untuk mendidik masyarakat tentang manfaat sagu sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bergizi.