Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Perindo: Wajah Buruk Pendidikan Indonesia

Binti Mufarida, Jurnalis
Rabu 03 Juli 2024 21:24 WIB
Potret buruk pendidikan Indonesia, mahasiswa bayar kuliah pakai pinjol (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Menko PMK Muhadjir Effendy mendukung mahasiswa menggunakan pinjaman online (pinjol) untuk bayar biaya kuliah. Hal ini dinilai sebagai potret buruk pendidikan Indonesia.

Ketua DPP Perindo Bidang Pedesaan dan Potensi Kedaerahan, Gardian Muhammad ikut menilai, pernyataan ini adalah pernyataan yang sembrono. Di mana pemerintah malah menyarankan untuk membuat utang demi membayar uang kuliah.

“Ini adalah komersialisasi pendidikan secara berlebihan," ujar Gardian kepada MNC Portal, Rabu (3/7/2024).

Gardian mengatakan seperti yang diketahui bersama, pinjaman online saat ini menjadi masalah yang serius dan fundamental. "Meskipun menurut Pak Muhajir pada akhirnya tergantung pada penggunaannya, namun pada faktanya Pinjol ini bisa menyebabkan adiksi atau kebergantungan. Saat ini terdapat 2,7 juta orang Indonesia yang mengakses judi online dan didominasi oleh anak muda. Jangan sampai ini menimbulkan masalah baru," katanya.

Alih alih meringankan, kata Gardian, yang harus pemerintah lakukan saat ini adalah justru membuat kebijakan bagaimana agar biaya pendidikan murah dan terjangkau. Seperti memberikan kesempatan dan bantuan yang meringankan, kesempatan untuk mendapatkan beasiswa bagi yang terkendala ekonomi dan lain sebagainya.

"Pemerintah kan berpandangan bahwa di negara lain pun terdapat student loans. Namun yang harus digarisbawahi adalah keduanya berbeda. Di luar negeri, jangka waktu/tenor nya bisa panjang (sampai 10 tahun)," kata Gardian.

Lebih lanjut, Gardian mengatakan bahwa student loans di luar negeri memang diadaptasi untuk masalah ini, tapi tenor untuk pengembaliannya panjang, bahkan sampai 10 tahun.

"Pinjaman Online ini berpotensi menjadi “wajah buruk” pendidikan di Indonesia. Jangan sampai ini menjadi masalah berikutnya. Mengingat Pinjaman Online ini selalu identik dengan pemerasan pada akhirnya," tegas Gardian.

Gardian berpandangan bahwa UU Nomor 12 Tahun 2012 harus ditinjau ulang khususnya dalam pasal yang memperbolehkan kampus/perguruan tinggi membuat kegiatan yang berpotensi menghasilkan profit termasuk menarik Uang Kuliah berapa pun

Partai Perindo, tegas Gardian, berpegang teguh mendukung pemerataan pendidikan yang berkualitas dan dapat diakses oleh semua orang (inklusif). Karena sejatinya pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat mensejahterakan dan memberdayakan.

"Pendidikan yang dapat diakses oleh semua orang, tidak melihat latar belakang agar kita dapat mengamalkan amanat pendiri bangsa yaitu Mencerdaskan Kehidupan Bangsa!" pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya