JAKARTA – Kenapa burung gereja tidak boleh dipelihara? Simak jawabannya di sini. Burung gereja merupakan burung kecil seperti sejenis burung pipit yang kerap ditemukan di sekitar pedesaan maupun sekitar kota.
Burung yang satu ini memiliki nama latin, yaitu Passer Montanus. Asal-usul burung gereja sendiri berasal dari daratan benua Asia dan tersebar luas hingga ke benua Amerika dan Eropa.
Melansir dari berbagai sumber, burung gereja disebut sebagai burung pingai atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Old World Sparrow.
Sebutan burung gereja sendiri pun awal mulanya muncul pada saat zaman kolonialisme Belanda. Pada saat waktu itu bangunan didominasi dengan bangunan gereja sehingga burung-burung terbiasa bertengger dan membuat sarang di bangunan tinggi seperti gereja.
Burung gereja atau burung pipit ini merupakan salah satu spesies burung yang termasuk ke dalam golongan burung jinak. Mereka hidup berdampingan erat dengan manusia. Namun, tahukah warganet bahwa burung gereja tidak boleh dipelihara?
Berikut beberapa alasan mengapa burung gereja tidak boleh dipelihara versi Okezone, (1/7/2024):
1. Risiko Penularan Penyakit
Burung gereja diketahui sering berinteraksi dengan berbagai jenis makanan, salah satunya termasuk sisa makanan manusia. Hal tersebut membuat mereka membawa penyakit yang dapat menular ke manusia, seperti salmonellosis. Salmonellosis akan tertular apabila manusia terkontaminasi dengan kotoran burung gereja.
2. Aroma yang Tidak Sedap
Burung gereja memiliki aroma tubuh alami yang tidak sedap. Aroma tersebut menempel pada tubuh burung gereja karena sangkar burung gereja kerap dipenuhi oleh kotoran. Bahkan sangkar mereka jarang terpapar sinar matahari dan sirkulasi udara yang minim.
3. Rentan Terkena Sakit dan Stress
Hewan liar yang terbiasa hidup bebas (liar) dan di dalam sangkar rentan mengalami stress dan mudah terkena penyakit. Ketika mereka dipelihara dalam kondisi dan gerakan yang terbatas, mereka akan merasa tertekan dan gelisah. Kondisi tersebut memberikan dampak yang buruk pada kesehatan burung gereja.
4. Berhubungan dengan Ekosistem Alam
Burung gereja memiliki peran ekologis yang sangat berarti. Mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan berkontribusi dalam penyerbukan tumbuhan dan penyebaran benih-benih tanaman. Tanpa peran interaksi burung gereja dengan alam, maka kemungkinan sebagian besar tumbuhan kesulitan dalam berkembang biak.
5. Gangguan pada Kehidupan Manusia
Siapa sangka, burung yang dinilai sangat jinak dan hidup berdampingan dengan manusia juga berpotensi mengganggu kehidupan manusia. Apabila burung gereja dipelihara di dalam sangkar di dalam rumah, maka sangkar tersebut akan dipenuhi dengan kotoran. Hal tersebut membawa penyakit dan zat berbahaya dalam jangka waktu yang panjang bagi manusia, seperti ammonia.
Selain itu, burung gereja juga dapat merusak properti karena mereka akan mencakar-cakar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)