Raih Gelar Doktor, Dosen UNS Ini Ungkap Manfaat Motor Listrik

Jihaan Haniifah Yarra, Jurnalis
Jum'at 14 Juni 2024 20:37 WIB
Dosen UNS Raih Gelar Doktor Usai Teliti Motor Listrik. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Yuniaristanto berhasil meraih gelar doktor usai melakukan penelitian motor listrik.

Dalam sidang terbuka, Yuniaristanto berhasil mempertahankan Disertasi yang berjudul Pemodelan Holistik Adopsi Sepeda Motor Listrik di Indonesia: Tinjauan Konsumen, Produk, dan Kontekstual di Ruang Multimedia Gedung IV kampus setempat.

Dalam desertasinya, Yuniaristanto menyampaikan tidak hanya mengkaji dari sisi teknis saja, namun sisi psikologi konsumen dan budaya nasional Indonesia. Dua hal ini sekaligus menjadi kebaruan dalam penelitiannya.

“Kami mengintegrasikan budaya dan psikologi konsumen. Dari hasil penelitian terkait budaya dan psikologi adalah long term orientasion atau orientasi jangka panjang,” kata Yuniaristanto, Jumat (14/6/2024).

Dia mengatakan orientasi jangka panjang itu mengindikasikan bahwa penggunaan motor listrik akan lebih hemat dalam waktu yang lama bisa lebih hemat.

“Meski harga di awal bisa jauh lebih mahal dibandingkan motor konvensional. Makanya memang ke depan perlu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa total cost atau biaya dalam jangka enam tahun jauh lebih murah dibandingkan sepada motor bensin,” kata dia.

Maka dalam desertasinya, dia memberikan usulan kepada pemangku kepentingan untuk mencapai target elektrifikasi yang ditetapkan pemerintah. Perlu diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada 2030 jumlah motor listrik mencapai 13,4 juta unit.

Dia mengatakan perlu ada insentif pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Termasuk dari segi biaya, menurut pemerintah harus memberikan sejumlah insentif seperti bunga kredit pembelian motor listrik, mobil listrik atau Electric Vehicles (EV), dan produksi baterai.

Selain itu, dia mengatakan pemerintah bisa memulai dengan melakukan penggantian kendaraan dinas dan transportasi publik menggunakan kendaraan listrik.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya