Apakah Anda memiliki pengalaman stres karena teknologi seperti di atas? Berikut beberapa tips yang Anda dan perusahaan dapat pertimbangkan:
Untuk karyawan
1. Istirahatkan mata Anda, lakukan peregangan (stretching), praktikkan meditasi atau latihan bernapas untuk istirahat sejenak dari tuntutan teknologi.
2. Fokus pada hal yang bisa dikerjakan dan lihat pembelajaran terhadap teknologi baru sebagai tantangan untuk mengasah kemampuan memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
3. Diskusikan dengan atasan atau perusahaan Anda batasan komunikasi melalui teknologi di luar jam kerja. Mintalah agar Anda bisa tidak membalas hal terkait dengan pekerjaan di luar jam kerja atau ketika Anda libur. Jika tidak memungkinkan, diskusikan apa Anda bisa memprioritaskan untuk membalas hal tertentu saja. Diskusikan juga apakah memungkinkan tetap ada periode ‘waktu sunyi’ di akhir pekan atau liburan untuk menghindari tuntutan pekerjaan selama beberapa jam.
4. Jika Anda merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor.
Untuk perusahaan
1. Sebisa mungkin, hindari perubahan teknologi yang terlalu cepat atau menggunakan teknologi baru yang terlalu kompleks jika hanya memberikan sedikit manfaat. Hal-hal tersebut mungkin mengurangi produktivitas dan menambah beban kerja, apalagi jika manfaatnya hanya sedikit.
2. Jika memungkinkan, berikan kebebasan kepada karyawan atau libatkan mereka untuk menentukan teknologi baru serta cara untuk mengadaptasi teknologi tersebut.
3. Ketika ada teknologi baru yang harus digunakan, pastikan ada pelatihan dan sosialisasi terlebih dahulu sehingga karyawan bisa lebih punya bekal dalam beradaptasi. Lakukan komunikasi, diskusi, dan evaluasi secara berkala tentang kemudahan, kesulitan, atau efek lainnya yang ditimbulkan karena teknologi baru.
4. Sediakan tim helpdesk yang dapat membantu menjawab pertanyaan jika ada kesulitan dan karyawan.
5. Berikan imbalan seperti apresiasi atau bonus jika karyawan berhasil mengadaptasi teknologi baru yang dibutuhkan perusahaan.
6. Pertimbangkan untuk menyediakan layanan konseling atau dukungan psikologis bagi karyawan yang mengalami technostress.
Referensi
Fritz, C., & Demsky, C. A. (2019). Non-work time as individual resource building: a review and research agenda. Creating Psychologically Healthy Workplaces, 133-151.
Hwang, I., Kim, S., & Rebman, C. (2022). Impact of regulatory focus on security technostress and organizational outcomes: the moderating effect of security technostress inhibitors. Information Technology & People, 35(7), 2043-2074.
Nastjuk, I., Trang, S., Grummeck-Braamt, J. V., Adam, M. T., & Tarafdar, M. (2024). Integrating and synthesising technostress research: a meta-analysis on technostress creators, outcomes, and IS usage contexts. European Journal of Information Systems, 33(3), 361-382.
Ragu-Nathan, T. S., Tarafdar, M., Ragu-Nathan, B. S., & Tu, Q. (2008). The consequences of technostress for end users in organizations: Conceptual development and empirical validation. Information Systems Research, 19(4), 417-433.
Suh, A. & Lee, J. (2017), Understanding teleworkers’ technostress and its influence on job satisfaction, Internet Research, 27(1), 140-159. https://doi.org/10.1108/IntR-06-2015-0181
Tarafdar, M., Tu, Q., Ragu-Nathan, B. S., & Ragu-Nathan, T. S. (2007). The impact of technostress on role stress and productivity. Journal of Management Information Systems, 24(1), 301-328.
Tarafdar, M., Tu, Q., Ragu-Nathan, T. S., & Ragu-Nathan, B. S. (2011). Crossing to the dark side: examining creators, outcomes, and inhibitors of technostress. Communications of the ACM, 54(9), 113-120.
Zhao, X., Xia, Q., & Huang, W. (2020). Impact of technostress on productivity from the theoretical perspective of appraisal and coping processes. Information & Management, 57(8), 103265.
Ditulis oleh : Eka Gatari, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Fatimah Az-Zahra
(Dani Jumadil Akhir)