JAKARTA - Program Kelas Inspirasi Pendidikan Dunia (Kasi Pandu) PPI Dunia, sebuah program yang bertujuan untuk memberikan inspirasi dan memotivasi generasi muda Indonesia menggelar diskusi esensi berbagi inspirasi melalui IG Live @ppidunia pada 26 April 2024.
Tema yang diangkat dalam diskusi ini adalah Esensi Berbagi Inspirasi antar Generasi untuk Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA:
Diskusi ini bertujuan untuk memberikan motivasi bagi para mentor, pemuda dan pemudi Indonesia untuk selalu memberikan inspirasi bagi Generasi Indonesia.
"Pentingnya berbagi inspirasi antar generasi untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 di saat banyak orang yang meremehkan inspirasi," kata Koordinator Dewan Presidium Alumni Connect PPI Dunia Achmad Adhitya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Dia memberikan contoh kisah inspirasi Muhammad Ali yang merupakan petinju legendaris yang memberikan inspirasi kepada remaja di Amerika yang saat itu terlibat kenakalan remaja sehingga remaja tersebut berusaha mengubah hidupnya hingga sekarang menjadi petinju hebat yaitu Mike Tyson.
"Percaya bahwa kekuatan suatu bangsa itu terletak pada sumber daya manusianya," katanya.
Di sinilah peran diaspora Indonesia yang memiliki kesempatan untuk mengemban pendidikan di luar negeri, diharapkan kembali ke Indonesia untuk berkontribusi dalam memberikan pengembangan produk-produk yang inovatif.
Dia mengatakan bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia tidak akan mandiri apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik. "Sehingga, diaspora Indonesia juga diharapkan dalam membantu mengolah sumber daya alam Indonesia yang kaya agar menjadi negara yang mandiri," ujarnya.
Dia menekankan bahwa posisi Indonesia saat ini memiliki potensi besar untuk ditingkatkan dengan komitmen yang kuat dan melibatkan semua pihak yang relevan sehingga Indonesia diharapkan mencapai kemajuan yang signifikan.
Hal ini dapat didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga perlu adanya institusi yang dapat menginkubasi SDM di Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan. Beliau juga menekankan pentingnya memiliki pola pikir yang terbuka dan berusaha untuk tidak terpaku pada satu bidang keahlian saja.
Dunia saat ini yang kompleks memerlukan individu untuk belajar di luar bidang keahlian secara terstruktur dan diakui. Contohnya, program bangkit yang mempelajari bidang informasi dan teknologi dan mendapatkan sertifikasi dari Google.
Kolaborasi juga penting untuk mencapai kemajuan SDM Indonesia. Kolaborasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan harus tetap berkembang dan berinovasi agar bisa bertahan dalam persaingan global.
Di akhir diskusi, Achmad Adhitya mengingatkan bahwa budaya itu dinamis dan beradaptasi pada perubahan zaman. Nilai-nilai positif itu yang tidak berubah atau statis seperti menghormati orang yang lebih tua, namun cara penyampaiannya dapat disesuaikan dengan zaman.
"Nilai-nilai positif tersebut yang harus ditanamkan pada generasi penerus agar Indonesia memiliki sumber daya manusia yang lebih maju," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)