Kerjasama dalam bidang penelitian sudah dilakukan antar dosen UQ dan IPB, sementara kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan Capstone Project merupakan hal yang baru. Sagadevan menilai kerjasama IPB dan UQ seperti pertukaran mahasiswa dan dosen merupakan bentuk dari soft diplomacy yang dapat memperkuan hubungan Australia Indonesia.
UQ berharap mahasiswa dapat memperoleh banyak hal baru yang bermanfaat. Associate professor Ammar, selaku partner-supervisor melihat bukan hanya mahasiswa IPB yang mendapat manfaat dari pelaksanaan Capstone project ini, tapi juga mahasiswa UQ.
Menurutnya, mahasiswa UQ dapat belajar bagaimana mahasiswa IPB menyelesaikan tugas akhir yang sangat menarik.
“Capstone project yang dilakukan mahasiswa TIN IPB sangat komprehensif, mulai identifikasi pasar, pengembangan produk, sampai analisis dan strategi pemasarannya. Mahasiswa UQ dapat belajar juga dari mahasiswa IPB," jelas Ammar.
Dalam pertemuan antara Atdikbud KBRI Canberra, TIN IPB dan UQ juga dibicarakan bagaimana meningkatkan kerjasama yang lebih berdampak. Menurut Atdikbud ada cukup alasan yang kuat untuk melakukan hal itu.
“IPB merupakan kampus nomor 1 di bidang pertanian di Indonesia dan UQ merupakan kampus nomor 1 di bidang pertanian di Australia. Jika keduanya berkolaborasi tentu akan memberikan dampak bukan hanya bagi kedua negara, tapi juga bagi kawasan,” tutup Najib.
(Dani Jumadil Akhir)