Kisah Pustakawan Muda Indonesia yang Raih Beasiswa S2 ke Amerika

Putri Syifa Amelia, Jurnalis
Kamis 07 Maret 2024 10:38 WIB
Pustakawan Indonesia dapat beasiswa S2 (Foto: VOA)
Share :

JAKARTA – Kisah pustakawan muda Indonesia, Antariksa Akhmadi meraih beasiswa Fulbright untuk melanjutkan studi S2 jurusan ilmu perpustakaan dan informasi di University of Maryland, AS. Berdasarkan data dari Asosiasi Perpustakaan Amerika, terdapat lebih dari 123 ribu perpustakaan yang beroperasi di Amerika Serikat.

Jenis perpustakaannya pun cukup beragam, mulai dari milik swasta, publik, sekolah, pemerintah, atau lembaga lainnya.

Berawal dari gemar membaca, mengoleksi buku, dan menjelajah di Internet, Antariksa Akhmadi yang berasal dari Surabaya lantas memutuskan untuk mengejar mimpinya menjadi pustakawan.

“Dari kecil itu saya sering ke war-net. Tapi bukan buat nge-game, tapi buat nyari-nyari info apa gitu,” jelas Antariksa Akhmadi yang akrab disapa Aan dilansir dari VOA, Kamis (7/3/2024).

Tidak hanya itu, ia pun gemar pergi ke perpustakaan, dimana ia bisa menjelajahi berbagai hal tanpa harus menginjakkan kakinya di suatu tempat.

Keingintahuannya yang tinggi membuatnya tertarik untuk mempelajari hal-hal dari masa lalu, juga mengenal sosok orang-orang yang sudah tidak ada. Inilah yang membuatnya jatuh cinta pada perpustakaan.

“Ternyata di dunia ini banyak yang bisa di-explore. Kita enggak harus traveling untuk tahu semua itu. Tapi kita bisa tahu dari depan komputer. Atau dalam hal ini kita bisa juga tahu dari misalnya baca buku,” kata pria kelahiran tahun 1995 ini.

Setelah lulus S1 jurusan sastra Inggris dari Universitas Airlangga di Surabaya, pria kelahiran tahun 1995 ini diterima kerja sebagai pustakawan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta tahun 2019.

Berbeda dengan dulu di mana pencarian informasi kerap terhalang oleh ketersediaan buku, kini, tantangannya adalah dengan banyaknya informasi, khususnya di era digital, menurut Aan belum tentu apa yang kita cari itu sesuai dengan kita butuhkan.

“Bagaimana cara kita bisa (memilih), mana sih, tutorial mana yang sesuai dengan kebutuhan kita? Karena belum tentu yang kita baca itu nantinya hasilnya akan sama dengan yang kita inginkan,” ujar pria asal Surabaya ini.

Inilah yang membuatnya tertarik untuk menjadi seorang pustakawan, yang salah satu tugasnya adalah menyeleksi informasi dan menghubungkannya dengan orang yang membutuhkan.

“Kita punya kemampuan atau sudah dibekali ilmunya untuk mencarikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan ini memang lebih akurat dibandingkan yang mungkin orang ketika (mencari) sendiri mungkin hasilnya akan kurang optimal, dibandingkan ketika dia dibantu oleh pustakawan, sebagai orang yang membantu untuk mencarikan informasi,” jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya