Sementara itu, Dubes RI Siswo Pramono menyampaikan pentingnya kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam bidang pendidikan dan penelitian. Indonesia dan Australia menghadapi banyak isu yang sama, seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Kerjasama dalam bidang ini akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dubes Siswo juga menyampaikan jika Indonesia dan Australia telah menadatangani perjanjian pengakuan bersama (Mutual Recognition Agreement) dalam profesi insinyur. Dengan penjanjian ini, insinyur dari Indonesia dapat bekerja di Australia tanpa harus sertifikasi profesi lagi, karena sudah ada saling pengakuan.
Masing-masing perwakilan perguruan tinggi Australia memaparkan profil universitasnya dan menjelaskan berbagai praktik baik yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi baik dalam bidang pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Hadir dalam pertemuan ini Rektor Deakin University, professor Iain Marting, Rektor University of Canberra, professor Lucy Johnston, Wakil Rektor bidang Riset Western Sydney University, professor Linda Taylor dan Direktur Eksekutif Canberra Institute of Technology, Jo Andersesn.
Para rektor se-Jawa Barat dan Banten sangat menyambut baik perkenalan dan presentasi dari keempan perguran tinggi Australia yang hadir. Beragam pertanyaan muncul setelah sesi paparan yang menandakan adanya semangat yang tinggi untuk membuka peluang kerjasama dengan perguruan tinggi di Australia. Misalnya, rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya mengaku sangat tertarik dengan model pendidikan vokasi yang dipaparkan oleh Canberra Institute of Technology. Adi mengatakan jika Telkom University juga memiliki program vokasi yang mahasiswanya siap untuk melakukan magang industry di Australia bekerjasama dengan Canberra Institute of Technology.
Beberapa rektor yang lain juga menanyakan mengenai peringkat universitas Australia dalam memberikan dampak bagi pembangunan berkelanjutan. Sebagaimana dipaparkan oleh rektor Wstern Sydney University kampus Surabaya, professor Amir Mahmud, Western Sydney University memiliki ranking yang tertinggi dalam kategori pembangunan berkelanjutan. Hal ini tentu didukung oleh model pembelajaran yang diterapkan serta penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang dapat menjawab isu-isu penting dalam pembangunan berkelanjutan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)