Peneliti FKUI Ungkap Pandemi Covid-19 Picu Kenaikan Kasus GERD

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Jum'at 29 Desember 2023 10:35 WIB
Ini hasil penelitian FKUI tentang GERD dan dikaitkan dengan Covid-19 (Foto: Medical News Today)
Share :

JAKARTA - Apa itu penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease)? Adalah penyakit saluran cerna berupa naiknya isi lambung ke kerongkongan ini sering juga dikenal sebagai penyakit asam lambung. Ternyata pandemi Covid-19 ada korelasinya dengan peningkatan kasus ini. Kok bisa?

Data penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyebutkan diketahui bahwa 13% penduduk dunia memiliki GERD (gastroesophageal reflux disease). Dan ternyata tren orang-orang yang mengalami GERD diduga meningkat selama masa pandemi.

 BACA JUGA:

Keberadaan pandemi covid-19 menyebabkan perubahan gaya hidup antara lain mengurangi waktu beraktivitas fisik, memperburuk status mental, serta perubahan pola makan dan nutrisi dapat menyebabkan peningkatan jumlah penderita GERD. Hal ini diperparah dengan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan selama masa pandemi. Tentu kita tidak berharap bahwa pandemi melanda dunia kembali yang membawa dampak yang signifikan terjadinya peningkatan di masyarakat.

Berlandasan dari masalah ini, mahasiswa FKUI Ahmad Fauzi bersama dr. Daniel M. Simadibrata dengan bimbingan dari dokter FKUI dr. Dewi Friska dan Prof. Ari Fahrial Syam melakukan penelitian mengenai hubungan pandemi Covid-19 dengan peningkatan prevalensi GERD dan penurunan kualitas hidup yang berhubungan dengan GERD. Riset ini dipublikasi pada jurnal : Journal Clinical Gastroenterology edisi Oktober 2023. Journal ternama di bidang gastroesterologi berbasis di USA dan saat ini dengan impact factor 2.9.

Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan kuesioner GERD-Q versi Indonesia, dari total 9800 responden di Indonesia yang terbagi menjadi kelompok pra-pandemi (81,6%) dan kelompok pandemi (18,4%). Tampak dari data survei bahwa responden yang terlibat pada masa pandemi lebih rendah, hal ini mungkin disebabkan karena kelelahan akibat fenomena online survey fatigue, dimana orang tidak tertarik untuk mengisi survei akibat banyaknya survei di masa pandemi.

 BACA JUGA:

Dalam kuesioner GERD-Q yang membahas antara lain gejala terkait GERD, dan dampak GERD terhadap kehidupan sehari-sehari. Diperoleh bahwa prevalensi GERD pada kelompok pandemi (67,9 %) secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok pra-pandemi (61,8%). Selain itu, gejala khas GERD berupa rasa terbakar di dada dan regurgitasi juga lebih tinggi di masa pandemi. Sementara dampak dari GERD terhadap kualitas hidup di masa pandemi (31,8%) juga lebih berat daripada masa pra-pandemi (27,0%).

Gejala GERD

Gejala GERD berupa rasa terbakar di dada dan regurgitasi meningkat di masa pandemi berkaitan dengan lockdown yang menimbulkan kecemasan. Selain itu peningkatan konsumsi makanan cepat saji, soda, alkohol, durasi duduk, gaya hidup sedenter menjadi salah satu penyebab meningkatnya GERD pada masa pandemi. Ditemukan juga meningkatnya gangguan tidur yang terjadi karena GERD pada masa pandemi. Meskipun tidak tergambarkan secara langsung berhubungan dengan GERD, selama pandemi Covid-19 Kualitas Hidup pada Dewasa, remaja maupun anak-anak didapatkan lebih menurun. Pada gelombang kedua Covid-19, didapatkan meningkatnya tren insidensi prevalensi GERD dibandingkan pada gelombang pertama Covid-19. Hal ini disebabkan oleh varian delta SARS-COV-2 yang memiliki manifestasi lebih parah dibandingkan dengan varian alpha pada gelombang pertama.

 BACA JUGA:

Penelitian merupakan penelitian pertama yang melihat perbedaan angka kejadian GERD pada sebelum dan sesudah pandemic. Dengan jumlah responden yang cukup besar hampir mencapai 10.000 dan meliputi 36 dari 37 Provinsi yang ada di Indonesia sehingga bisa dibilang mewakili seluruh negeri. Penelitian yang sudah dipublikasi di jurnal ternama ini menjadi catatan penting bahwa pandemi Covid telah berdampak luas bukan saja menyebabkan kematian tetapi juga menyebabkan terjadinya peningkatan kasus GERD yang memang terkait dengan terjadinya stress sebagai dampak dari pandemic tersebut.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya