Lokananta Simpan Sejarah dan Warisan Musik Masa Lampau Lewat Studio Rekaman Legendaris

Timothy Gishelardo, Jurnalis
Jum'at 15 Desember 2023 09:28 WIB
Lokananta simpan sejarah warisan musik legendaris (Foto: Timothy Gishelardo)
Share :

JAKARTA – Pernahkah kamu mendengar nama-nama seperti Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Gesang Martohartono? Mereka adalah musisi legendaris Indonesia yang lahir dari sebuah studio rekaman dan pabrik piringan hitam legendaris Indonesia, Lokananta. Menyimpan segudang sejarah dan karya kebudayaan yang berlimpah, Lokananta yang sempat mengalami masa sulit kini bangkit dan mengenalkan warisan musik masa lampau Indonesia.

Pernah menjadi studio rekaman terluas dan tercanggih pada dekade 80-an, Lokananta sempat mengalami krisis pada era 90-an karena maraknya pembajakan musik saat itu. CEO Lokananta Wendi Putranto menjelaskan titik awal masa suram Lokananta. 

“Gong kematiannya justru terjadi ketika pasca reformasi. Presiden Abdurrahman Wahid membubarkan Departemen Penerangan Republik Indonesia,” ungkapnya ketika dalam sebuah diskusi bertema “Road to Warna Baru Warisan Budaya – Shifting Cultures, Reimagining Museums pada Kamis (14/12/2023).

Pembubaran Departemen Penerangan Republik Indonesia ini dinilai menjadi sebuah pemicu masa-masa krisis Lokananta karena departemen tersebut adalah departemen yang menaungi Lokananta. Keadaan Lokananta semakin terpuruk karena mereka harus mengalami keadaan “hidup segan mati pun tak mau” pada 2004 sampai 2021.

Lokananta sempat mengalami pailit pada tahun 2001 dan akhirnya dititipkan kepada Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI). Pada masa itu, banyak karyawan yang tidak menerima upah kerjanya dan berbagai peralatan merekam rusak dan tidak dapat digunakan.

 BACA JUGA:

Era krisis itu juga yang membuat Lokananta kehilangan arah dan membuat banyak rekaman piringan hitam mereka menjadi terbengkalai. Lokananta tidak dapat mengidentifikasi data karya pada piringan hitam mereka.

Tetapi berkat bantuan para musisi yang menyadari kemerosotan Lokananta, sehingga musisi seperti almarhum Glenn Fredly dan White Shoes and the Couple Company mencoba membangkitkan studio tersebut dengan melakukan rekaman karya mereka di sana. 

Pemerintah akhirnya ikut membantu menghidupkan kembali Lokananta dengan melakukan revitalisasi yang dilakukan sejak November 2022 hingga Juni 2023. Setelah Revitalisasi, Lokananta menjadi sebuah ruang dan destinasi wisata kebudayaan dan sejarah. Revitalisasi ini juga membantu banyak pihak karena kini Lokananta menyediakan ruangan-ruangan yang dapat disewakan oleh UMKM. Tidak hanya itu, terdapat ruang terbuka dan ruangan-ruangan lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk menggelar acara musik, museum sejarah, sarana olahraga atau kegiatan kebudayaan lainnya. Lokananta sendiri mencoba untuk membangkitkan karya-karya terdahulu mereka.

Tetapi karena permasalahan hak cipta yang mengharuskan adanya informasi terperinci ketika membagikan kepada publik, sehingga hal tersebut harus tertunda. Wendi Putranto menyayangkan hal tersebut karena dari sekian banyak karya yang sudah terekam, baru ada 25 lagu yang dapat dirilis ke platform streaming musik digital.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya