Selain hal-hal yang disebutkan oleh Astuti yang juga merupakan seorang spesialis patologi klinik tersebut, RSUI juga mempunyai beberapa praktik dan teknologi yang mendukung RSUI sebagai green hospital. Melansir dari laman resmi Universitas Indonesia, Rabu (22/11/2023), diketahui bahwa RSUI juga mengelola limbah infeksius, limbah formalin, serta limbah B3 hingga kemudian kembali aman untuk digunakan. RSUI juga sudah menggunakan teknologi variable refrigerant flow (VRF) serta building automation system untuk mengontrol sistem pendingin dan penerangan di dalam gedung.
BACA JUGA:
Selain RSUI, sudah ada beberapa rumah sakit yang juga menjadi green hospital lainnya di Indonesia seperti, Mayapada Hospital Bandung, Rumah Sakit Mekarsari Bekasi, dan lainnya. Diharapkan rumah sakit lainnya, baik rumah sakit pendidikan maupun non pendidikan, dapat menerapkan konsep-konsep green hospital guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
(Dani Jumadil Akhir)