JAKARTA - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Dalam merayakan Hari Pahlawan yang jatuh pada Jumat (10/11/2023) ini dapat dirayakan dengan berbagai macam cara atau agenda terutama oleh para pelajar.
Peringatan ini menjadi momentum pengingat perjuangan para pahlawan dan orang-orang yang berjasa dalam hidup, makna Hari Pahlawan pada dasarnya tidak hanya merenungi jasa para pahlawan dalam memperjuangkan tanah air. Hari Pahlawan bisa juga dengan merayakan sosok pahlawan yang ada dalam hidup kita.
Tim Okezone berkunjung ke sekolah SMAN 86 Jakarta dalam rangka Hari Pahlawan. Kepada kami, beberapa siswa berpendapat mengenai cara dari masing-masing mereka merayakan Hari Pahlawan. Kira-kira apa saja ya? Simak pernyataan para siswa di bawah ini!
BACA JUGA:
1. Gracia, Kelas XII-A SMAN 86 Jakarta
Gracia menuturkan pahlawan menurutnya adalah orangtua, karena menurutnya jadi orangtua itu sulit, terlebih tidak ada training bagaimana cara jadi orangtua.
“Orangtua tanggung jawabnya besar banget, gimana harus mendidik anaknya supaya bisa berhasil, yang dimana mereka juga enggak pernah jadi orang tua (sebelumnya),” tutur Gracia.
Ia juga menambahkan cara merayakan Hari Pahlawan versinya. “Jadi orang yang lebih baik lagi, karena di zaman sekarang ini orang baik makin sedikit,” ujar Gracia. Menurutnya, untuk menebar kebaikan di sekitar bisa dimulai dari diri sendiri lebih dulu.
2. Syahla. Kelas XII-A SMAN 86 Jakarta
Menurutnya, pahlawan adalah orang yang berjasa dalam hidupnya. Sosok yang berjasa yakni orangtua dan R.A Kartini jadi sosok berjasa baginya sebagai wanita terpelajar.
“Kalo dari pahlawan nasional ada Kartini. Orangtua juga menurutku pahlawan,” kata Syahla kepada Okezone.
Cara merayakan Hari Pahlawan menurut Syahla bisa bermacam cara, sesuai dengan sosok pahlawan dalam hidupnya.
“Kalau untuk orangtua, kita harus berbakti. Kalau untuk R.A Kartini, kita harus mempertahankan nilai-nilai perempuan,” jelasnya.
BACA JUGA:
3. Ahmad Ramadani, Kelas XI-C SMAN 86 Jakarta
Pahlawan menurutnya banyak, termasuk Guru yang jadi pahlawan tanpa tanda jasa. Tetapi, Ahmad menjelaskan bahwa semua orang bisa jadi pahlawan. “Semua orang tua bisa menjadi pahlawan, tergantung dari apa yang dia lakukan,” kata Ahmad.
“Mengingat, mengenang, dan juga mencontoh jasa dari pahlawan tersebut. Karena kalau hanya sekedar seremoni dan perayaan tetapi tidak menerapkan di kehidupan sehari-hari sama saja kita tidak menghormati para pahlawan,” jelasnya.
Menurutnya untuk merayakan Hari Pahlawan dengan meneladani sikap dan kebaikan dari para sosok pahlawan.