Merdeka Belajar, Siswa di Sekolah Ini Semangat Unjuk Bakat Tiap Pekan

Salsyabila Sukmaningrum, Jurnalis
Kamis 02 November 2023 08:14 WIB
Siswa di SMPN 1 Jakarta bebas unjuk bakat berkat Kurikulum Merdeka (Foto: Salsyabila Sukmaningrum)
Share :

 

JAKARTA - Perubahan kebijakan kurikulum 2013 ke kurikulum Merdeka Belajar menyempurnakan sistem pembelajaran di satuan pendidikan di Indonesia. Salah satunya di SMP Negeri 1 Jakarta yang konsisten menjalankan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai salah satu tujuan kurikulum ini. Manfaatnya, siswa lebih bebas dalam berkreasi dan mengembangkan bakat.

 

Di sekolah ini, untuk memaksimalkan program di Kurikulum Merdeka, SMP Negeri 1 Jakarta juga rutin melaksanakan program ‘Jumat Literasi’. Setiap hari Jumat murid-murid dikumpulkan untuk menampilkan bakat dan kemampuan mereka.

 BACA JUGA:

“Kalau hari Jumat sering setiap pagi di gelar tiker terus ada kegiatan literasi, Jumat Literasi. Ada juga Jumat Budaya,” kata Putri Zanuba, murid kelas 7 SMPN 1 Jakarta dikutip Kamis (2/11/2023).

Bentuk dari kegiatan ini bervariasi, anak-anak perkelas akan menampilkan bakatnya di bidang literasi mulai dari membacakan cerita (story telling), kampanye di depan umum, literasi numerasi, kemudian membacakan pidato hingga berpantun.

 

Kegiatan Jumat Literasi ini juga jadi sarana bagi sekolah untuk memberikan sosialisasi bagi murid-murid, mulai dari pemberitahuan program sekolah hingga sosialisasi di bidang non-akademis, contohnya menggalakkan budaya untuk tidak membully yang dilakukan oleh Duta Anti-Bullying yang ada di setiap kelas.

 BACA JUGA:

“Anak-anak sebagai duta mereka menyampaikan, apa sih pesan-pesan yang akan mereka sampaikan berkaitan tentang anti bullying,” kata Nimas Ratna Wahyuningdia, Koordinator Bimbingan Konseling SMPN 1 Jakarta.

Anti-Bullying

 

Gerakan Anti Bullying ini juga dimasukkan ke dalam pembelajaran murid, baik memberikan sosialisasi di dalam kelas, hingga melibatkan murid untuk membuat projek gerakan cegah perundungan dengan membuat spanduk yang disebar di pojok-pojok sekolah.

 

Kurikulum Merdeka yang baru berjalan dua tahun ini diharapkan dapat berkembang lebih baik lagi untuk mengeksplorasi kemampuan siswa lebih dalam lagi. Jadi sekolah tidak hanya bertujuan untuk pengembangan akademik saja namun juga dalam pengembangan diri dan bakat siswa.

Masuk di tahun kedua, masa peralihan kurikulum 2013 ke kurikulum Merdeka Belajar masih terasa di sekolah ini. Angkatan kelas 9 tahun ini menjadi kloter akhir yang masih menjalankan Kurikulum 2013, sedangkan dua tingkat di bawahnya sudah resmi menjalankan kurikulum baru besutan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya