Jelajahi Museum Sumpah Pemuda, Sejarah Perjuangan Mohammad Yamin hingga WR Supratman

Adzira Febriyanti , Jurnalis
Senin 30 Oktober 2023 07:35 WIB
Museum Sumpah Pemuda menjadi saksi perjuangan para pemuda tahun 1928 dan sebelum kemerdekaan (Foto: Istimewa/Kemendikbudristek)
Share :

JAKARTA - Menapaki seluruh sudut Museum Sumpah Pemuda, kita diajak untuk ingat kembali bagaimana para pemuda berjuang kala itu. Tahun 1928 merupakan potret sejarah perjuangan para pemuda untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Mereka memberikan pesan kepada kita, bahwa Indonesia kaya dengan suku, budaya, dan adat istiadat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 

Ya, Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, menjadi kisah yang membuat kita terharu dan menangis dengan perjuangan para pemuda tempo dulu. Saat Okezone menyambangi lokasi ini, dikutip Senin (30/10/2023), satu persatu foto dan benda-benda yang terpampang di sana, menggambarkan perjuangan mereka dalam pergerakan nasional kepemudaan Indonesia. 

Museum yang didirikan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta pada tahun 1972 itu menjadi cagar budaya nasional saat ini. Bangunan ini juga sebagai rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa yang awalnya hak guna bangunannya dipegang oleh Sie Kong Lian.

 BACA JUGA:

Ada Apa Saja di sana?

Sebagai museum khusus, koleksi museum ini terdiri dari koleksi yang berhubungan dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Pada tahun 2007, keseluruhan koleksi berjumlah  2.867 koleksi, koleksi utamanya berada di Gedung Kramat 106 merupakan tempat direncanakan dan dilaksanakan Kongres Pemuda Kedua, 27 - 28 Oktober, 1928. 

 

Gedung ini juga terbagi dua yaitu bangunan utama dan paviliun. Bangunan utama terdiri atas serambi depan, satu ruang tamu, lima kamar, dan satu uang terbuka atau ruang rapat. Sedangkan, bangunan paviliun memiliki dua kamar.

 BACA JUGA:

Koleksi museum ini antara lain :

• Foto kegiatan organisasi pemuda

• Biola Wage Rudolf Supratman

• Patung dada tokoh pemuda

• patung tokoh pemuda

• Lukisan

• Monumen persatuan pemuda

• Lampu gedung

• Kursi

• Piagam penghargaan

• Piringan hitam

• Replika biola

Dan masih banyak lagi.

Sebelumnya, museum ini pernah dijadikan tempat sewa para pelajar STOVIA (School tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) dan RS (Rest School) sebagai tempat tinggal sekaligus belajar. Kala itu, rumah kos ini bernama Commensalen Huis.  

Beberapa tokoh pemuda yang pernah indekos disana, yaitu :

- Moh Yamin 

- Amir Sjarifoedin 

- Soerjadi (Surabaya)

- Soerjadi (Jakarta)

- Abas

- Abu Hanifah

- Assaat 

- Hidajat

- Ferdinand Lumban Tobing

- Koentjoro

- Soernako

- Reosmali

- Mohammad Amir

- Hassan 

- Mokoginta

- Katjasungkana

 ]

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya