Hari Santri Nasional, Inilah 10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

Adzira Febriyanti , Jurnalis
Minggu 22 Oktober 2023 10:15 WIB
Pondok Pesantren Darussalam Gontor (Foto: Gontor)
Share :

JAKARTA - Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berakar dalam tradisi Indonesia. Di pesantren para siswa yang disebut santri belajar ilmu agama kepada guru yang disebut kiai. Dalam Hari Santri Nasional 2023, penting untuk mengulas lebih dalam pendidikan di pondok pesantren. 

Meski banyak pilihan pesantren, tak jarang orang tua masih bingung menentukan pilihan untuk anaknya yang akan belajar ilmu agama secara mendalam. Namun, pesantren juga tidak melulu diperuntukkan bagi yang berusia kanak-kanak atau remaja, melainkan juga orang dewasa sekalipun.

 BACA JUGA:

Dikutip dari berbagai sumber, Minggu, (22/10/2023), pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia telah banyak tersebar di wilayah Indonesia.

Berikut 10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

1. Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur

Pondok Modern Darussalam Gontor atau sering dikenal sebagai Pondok Modern Gontor adalah sebuah pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.Pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awwal 1345, di dalam peringatan Maulid Nabi di hadapan masyarakat yang hadir pada kesempatan itu, dideklarasikan pembukaan kembali Pondok Gontor yang dulunya telah runtuh.

 

2. Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan Jawa Timur

Pondok Pesantren Sidogiri adalah pondok pesantren yang terletak di Sidogiri, Pasuruan. Pondok Pesantren Sidogiri didirikan pada awal abad ke-18, menjadikan Sidogiri sebagai salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia.

 BACA JUGA:

3. Pesantren Ekologi Misykat Al-Anwar

Pesantren Ekologi Misykat Al-Anwar lahir dari keresahan atas kerusakan lingkungan dan menguatnya konservatisme agama. Oleh karena itu, Pesantren Ekologi Misykat Al-anwar didirikan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis pesantren dan pelatihan dengan lingkungan yang inklusif; terbuka bagi orang dengan berbagai latar belakang agama dan identitas gender, utamanya masyarakat sipil marjinal. Pesantren Ekologi Misykat Al-Anwar dipelopori oleh sekelompok peneliti dan aktivis lingkungan, antara lain Profesor Hariadi Kartodihardjo (Guru Besar Kebijakan Lingkungan IPB), Roy Murtadho (peneliti agraria dan lingkungan), Noer Fauzi Rachman (peneliti agraria), serta Siti Barokah (aktivis perempuan). Pesantren yang berlokasi di Kabupaten Bogor ini telah menerima santri yang bermukim sejak 2019. Pada 2020, pesantren ini secara resmi berada di bawah legalisasi Yayasan Hamalatul Ardhi al Murtadho. Pesantren ini berada di bawah asuhan langsung pasangan Roy Murtadho dan Siti Barokah.

4. Pondok Pesantren Nurul Jadid

Pondok Pesantren Nurul Jadid yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ini terbilang pesantren tua. Dirintis oleh KH Zaini Mun’im, cikal bakalnya telah ada sejak 1948. Pengasuh pesantren ini telah berganti secara turun-temurun. Saat ini orang yang mengasuh lembaga pendidikan islam tersebut adalah KH. Moh. Zuhri Zaini. Pesantren Nurul Jadid bertujuan membentuk pribadi saleh, mandiri, berilmu, berjuang, dan berbakti kepada agama, masyarakat dan bangsa. Dengan tujuan tersebut, pesantren ini menyelenggarakan pendidikan formal mulai tingkat dasar hingga pendidikan tinggi.

5. Pesantren Krapyak

Pesantren Krapyak, yang didirikan oleh KH M. Munawir pada 1911, adalah pesantren pelopor tahfiz Al-Qur'an pertama di Indonesia, yang beralamat di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tidak terbatas bagi tahfiz, seiring berkembangnya waktu, terutama saat kepemimpinan pesantren beralih pada KH Ali Maksum, Pesantren Krapyak mulai membuka kesempatan untuk mengkaji ilmu-ilmu keislaman lain, khususnya literatur Islam klasik. Pesantren Krapyak yang berdiri sejak sebelum kemerdekaan Indonesia telah melahirkan sejumlah tokoh nasional seperti Gus Dur, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Buchori Masruri, KH Cholil Staquf dan lainnya. Saat ini, Pesantren Krapyak pun semakin berkembang dan sudah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan hingga perguruan tinggi. Kepemimpinan pesantren pun sudah berada di tangan generasi cucu yakni KH R. Muhammad Najib.

6. Pondok Pesantren Dar Al-Fikr

Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Fikr di Cirebon ialah Dr. (Hc). KH. Husein Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Buya Husein. Ia dikenal sebagai sosok kiai feminis. Kiprahnya dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan tak hanya dilakukan di dunia pesantren. Dia pernah menjabat Komisioner Komnas Perempuan periode 2007-2009 dan 2009-2012. Tak hanya itu, Buya Husein mendirikan Yayasan Fahmina yang berfokus pada kajian perempuan. Ia pun memegang peranan penting dalam forum Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Pesantren yang diasuhnya menerima santri dengan beragam latar usia, termasuk yang sudah tidak lagi menempuh pendidikan formal.

 

7. Pondok Pesantren Waria Al-Fatah

Pondok Pesantren Waria Al-Fatah diinisiasi oleh Shinta Ratri. Dia mendirikan Pondok Pesantren Al-Fatah dengan tujuan mewadahi dan menampung kaum waria yang ingin belajar keislaman. Keberadaan pesantren ini bermula dari tragedi gempa yang mengguncang Yogyakarta pada tahun 2006. Lantas, berkat dukungan Kiai Hamroli dan Mariana, teman transpuan Shinta, Pesantren Al Fatah resmi berdiri pada 2008. Aktivitas di pesantren ini sama seperti pesantren pada umumnya yakni mengaji, mengulas tafsir Alquran, salat berjamaah, dan kegiatan ibadah lainnya.

 BACA JUGA:

8. Pondok Pesantren Tambakberas

Perintis Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, merupakan kakek dari KH Hasyim Asy’ari yakni KH Abdus Salam atau sering dikenal sebagai Mbah Soihah. Pesantren ini didirikan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1838. Pesantren yang memiliki ribuan santri ini menyelenggarakan pendidikan formal, mulai dari jenjang usia dini hingga pendidikan tinggi, termasuk sekolah tinggi kesehatan. Hingga saat ini, jumlah santri yang belajar di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas sudah lebih dari 11 ribu.

9. Pondok Pesantren Lirboyo

Pondok Pesantren Lirboyo didirikan pada 1910 Masehi, oleh KH Abdul Karim. Saat ini, kepemimpinan Pesantren Lirboyo berada di salah satu tangan cucunya, KH M. Anwar Manshur. Santri Lirboyo tercatat turut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, salah satunya pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Saat ini, Pesantren Lirboyo telah memiliki sejumlah cabang yakni Cabang Pagung (Kediri), Cabang Turen (Malang), Cabang Bakung (Blitar), Cabang Santren (Blitar) dan Cabang Majalengka. Metode pendidikan yang diterapkan di Lirboyo adalah ta’lim, tarbiyah, dan ta’dib. Adapun, pengajian kitab di pesantren ini menerapkan dua sistem yaitu sorogan dan bandongan.

10. Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy

 

Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy didirikan oleh KH Muhammad dan Nyai Hj. Masriyah Amva pada 20 November 1993. Sejak 2006, pengasuh Pesantren Kebon Jambu digantikan oleh Ny. Hj. Masriyah Amva, menggantikan sang suami yang telah meninggal dunia. Pondok Pesantren Kebon Jambu terkenal dengan program unggulan ekstrakurikuler seperti seni qiraat Al-Qur'an, seni dakwah, seni kaligrafi, seni selawat, seni rebana, seni bela diri, dan masih banyak lagi. Dalam kurun satu dasawarsa, pesantren ini telah menyelenggarakan program pendidikan dasar tingkat SMP, Paket C, Madrasah Aliyah, dan sebagainya. Program pendidikan di pesantren ini juga telah disesuaikan dengan kurikulum pendidikan nasional.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya