2. Risiko penularan penyakit
Ketika burung gereja dipelihara dalam jumlah besar, seperti yang sering terjadi di tempat-tempat hiburan atau kompetisi burung, ada risiko penularan penyakit. Burung gereja sering berinteraksi dengan berbagai jenis makanan di lingkungan perkotaan, termasuk sisa-sisa makanan manusia.
Hal ini membuat mereka rentan terhadap penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia. Salah satu penyakit yang dapat ditularkan adalah salmonellosis, yang dapat disebabkan oleh kontak dengan kotoran burung gereja yang terkontaminasi.
3. Stres dan masalah kesehatan
Ketika burung gereja dipelihara dalam lingkungan yang tidak alami, seperti dalam kandang atau sangkar, mereka sering mengalami stres yang signifikan. Ini adalah makhluk yang terbiasa dengan kehidupan liar dan kebebasan untuk terbang di langit.
Mereka juga memiliki naluri migrasi yang kuat. Namun, ketika mereka dipelihara dalam kondisi yang membatasi gerakan mereka, mereka bisa merasa tertekan dan gelisah. Stres ini dapat berdampak buruk pada kesehatan burung gereja, termasuk masalah pernapasan, gangguan pencernaan, dan kehilangan bulu.
(Dani Jumadil Akhir)