JAKARTA- Dalam ilmu kesusastraan, contoh cerita rakyat pendek menjadi salah satu jenis yang paling populer karena mudah diterima. Jenis sastra yang satu ini mengusung kisah masyarakat di masa lampau yang dekat dengan kehidupan suatu daerah.
Ragam ceritanya seperti asal-usul suatu daerah, sejarah tempat tertentu, dan lain-lain dengan memasukkan nilai-nilai kehidupan di dalamnya, contohnya nilai moral, agama, budaya, dan sosial. Maka tak heran jika cerita rakyat mengandung kultur serta budaya khas dari suatu bangsa.
Indonesia sendiri memiliki banyak cerita rakyat yang berasal dari berbagai wilayah. Berikut beberapa contoh cerita rakyat pendek yang paling populer dilansir dari berbagai sumber.
3. Malin Kundang - Sumatera Barat
Alkisah, pada zaman dahulu di Padang terdapat keluarga miskin yang hidup di daerah pesisir pantai. Ayahnya pergi untuk mencari nafkah mengikuti kapal-kapal para pedagang.
Keluarga ini diberikan satu anak laki-laki yang bernama Malin Kundang. Di masa kecilnya, Malin Kundang merupakan anak yang sangat rajin dan gemar membantu ibunya, oleh karena itu ibunya sangat menyayanginya.
Namun suatu ketika ayah Malin Kundang yang pergi berlayar ke lautan selama bertahun-tahun tak kunjung pulang. Hal ini menyebabkan ibu Malin Kundang harus bekerja sangat keras untuk bisa bertahan hidup dan membesarkan Malin Kundang.
Melihat sang ibu yang bekerja keras membuat Malin Kundang merasa iba. Ia kemudian meminta izin kepada ibunya untuk merantau bekerja menjadi kuli panggul supaya meringankan beban ibunya.
Malin Kundang rupanya menjadi pekerja yang rajin sekali sehingga membuat nakhoda kapal tertarik mengajaknya berlayar dan bekerja. Ibunya pun tak kuasa menahan kesedihan sebab ditinggalkan pergi sendiri oleh Malin.
Setelah ditinggal Malin, ibunya setiap hari menantikan kedatangan anaknya tersebut, setiap kapal yang berlabuh dihampirinya dan berharap ada anaknya.
Sudah sekian tahun Malin tidak pulang, tapi pada suatu hari di pelabuhan ada kapal mewah dan besar singgah. Pemilik kapal tersebut adalah pemuda kaya raya, akhirnya ibunya ikut pergi ke pelabuhan.
Ibunya langsung mengenali pemuda itu adalah Malin Kundang yang tak lain anaknya sendiri. Ia mengenali Malin lewat tanda lahirnya, seketika itu ibunya langsung memeluk erat Malin Kundang.
Namun, apalah yang terjadi, Malin Kundang malah mengusir ibunya dan tidak mengakui sebagai ibu sebab malu dengan istrinya yang kaya raya. Ibu Malin akhirnya sangat kecewa dan sakit hari atas perlakuan Malin kepadanya.
Akhirnya Ibu Malin mengutuk anaknya sendiri menjadi batu jika memang benar pemuda itu adalah Malin Kundang. Seketika itu juga hujan turun bercampur badai, Malin sangat menyesali perbuatannya, kapal yang ditumpanginya pecah dan Malin pun berubah menjadi batu.
2. Batu Menangis - Kalimantan Barat
Dikisahkan pada zaman dahulu, hiduplah seorang janda dengan anaknya yang sangat cantik. Namun, anak tersebut mempunyai sifat yang buruk, seperti pemalas, manja, dan tidak mau membantu ibunya.
Ketika ibunya mengajaknya ke pasar yang melewati desa, banyak pemuda yang terpesona dengan kecantikannya. Anak tersebut berjalan di depannya, sementara ibunya berjalan di belakang sembari membawa belanjaan dengan baju yang dekil.
Banyak orang yang penasaran dengan wanita di belakangnya tersebut. Setiap ditanya orang, anaknya menjawab bahwa menganggap ibunya sebagai pembantunya.
Ibunya yang mendengar jawaban dari anaknya merasa sakit hati, sebab jawabannya berulang-ulang. Kemudian ibunya berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya yang durhaka.
Seketika, petir menyambar dan hujan turun sangat lebat sekali. Selain itu, tubuh anaknya secara perlahan berubah menjadi batu, anaknya pun meminta maaf kepada ibunya, tapi terlambat.
Kemudian anaknya terus-terusan menangis hingga seluruh tubuhnya berubah menjadi batu.
1. Asal Mula Danau Toba - Sumatera Utara
Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang asyik memancing di sungai. Rupanya, keberuntungan sedang berpihak kepadanya. Baru sebentar memancing, ia sudah mendapatkan ikan mas yang besar. Tapi, alangkah kagetnya si pemuda saat ikan itu berbicara.
“Tolong, jangan makan aku. Aku bersedia menikah denganmu.” ucap ikan itu.
Tiba-tiba ikan itu berubah menjadi wanita yang cantik jelita. Ia seperti seorang putri. Pemuda itu pun merasa senang dan mengajaknya menikah. Namun, sebelum menikah putri jelmaan ikan mas itu memberi syarat kepada si pemuda.
Syarat tersebut adalah sang pemuda harus merahasiakan dari mana sang putri berasal.
Pemuda itu pun menyetujui syarat dari putri ikan mas. Mereka berdua menikah dan hidup bahagia.
Beberapa tahun setelah menikah, putri ikan mas melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Toba. Mereka berdua mendidik putra mereka dengan penuh kasih sayang. Namun sayang, anak itu tumbuh rnenjadi anak yang nakal. Ia selalu membuat ayahnya marah.
Suatu siang yang terik, sang ayah sedang bekerja di ladang. Putri ikan mas sudah memasak banyak makanan. Ia pun meminta anaknya untuk mengantar makanan itu ke ladang.
Di tengah perjalanan, perut sang anak berbunyi keroncongan. Ia pun melirik ke rantang yang dibawanya. Toba pun menghabiskan makanan untuk ayahnya tanpa sisa. Kemudian, ia mengantarkan rantang kosong itu ke ladang.
Sampai di ladang, terlihat sang ayah kelelahan. Keringat mengucur di dahinya. Perutnya pun terasa kosong, karena seharian belum makan. Begitu sang anak datang, ia menyambut rantang yang dibawa oleh sang anak.
Tapi, alangkah marahnya sang ayah ketika melihat rantang itu sudah kosong. Sang ayah menjadi amat murka. Ia pun lupa dengan janjinya.
“Dasar, kau anak ikan! Aku bekerja banting tulang untuk menghidupimu, tapi begini balasanmu?!” bentak sang ayah.
Mendengar amarah ayahnya, sang anak merasa sedih. Ia pun berlari pulang ke rurnah dan menceritakan semuanya kepada ibunya. Ibunya turut bersedih.
Tiba-tiba, awan hitam memenuhi langit. Hujan deras disertai petir pun turun. Sungai di sekitar rumah meluap dan membanjiri rurnah itu, hingga menjadi sebuah danau.
Putri ikan mas bersama anaknya lenyap ditelan banjir. Sementara sang ayah hanya bisa menyesali perbuatannya. Akibat kemarahannya, ia kehilangan istri dan anaknya.
Kini, danau itu dikenal sebagai Danau Toba diambil dari nama anak dari Putri Ikan Mas.
Demikian 3 contoh cerita rakyat pendek paling populer di masyarakat.
(Hafid Fuad)