JAKARTA - Seseorang idealnya bernapas tiap tiga detik sekali. Sayangnya, udara yang kita hirup di Jakarta dan area Jabodetabek pada umumnya, membuat seseorang rentan terpapar polusi setiap kali bernapas.
Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Profesor Budi Haryanto menyampaikan bahwa kondisi buruknya polusi yang terjadi sejak tiga bulan terakhir ini menjadi hal yang sangat serius. Buruknya polusi udara sudah cukup tinggi sejak tahun 2005 lalu. Namun, sejak tiga bulan terakhir ini frekuensi buruknya polusi semakin tinggi dan terus meningkat.
“Seseorang bernapas tiap 3 detik sekali. Sehingga dengan kondisi buruknya polusi udara menjadi sangat serius di masyarakat, khususnya polusi dari kendaraan maupun polusi dari industri,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).
BACA JUGA:
“Kondisi buruknya polusi udara ini menjadi masalah yang sangat serius untuk jangka waktu yang panjang,” ujarnya.