Pelajar Indonesia Berprestasi di Bidang Ilmu Astronomi, Juara di Polandia

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Kamis 24 Agustus 2023 08:31 WIB
Pelajar Indonesia berhasil menjadi juara kompetisi ilmu astronomi di IOAA (Foto: Kemendikbudristek)
Share :

TANGERANG —Tim Indonesia yang terdiri dari lima siswa terbaik Indonesia berhasil menyabet satu medali perak, empat medali perunggu, dan dua penghargaan Best International Team yang setara medali emas pada ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke-16 yang diselenggarakan secara luring pada tanggal 10 s.d. 20 Agustus 2023 di Chorzów, Polandia. Mereka membuktikan taji dalam penguasaan ilmu astronomi.

Kelima siswa tersebut adalah Dzaky Rafiansyah dari SMA Semesta yang meraih medali perak dan Best International Team; Bryan Herdianto dari SMAS Kanisius Jakarta yang meraih medali perunggu dan juga Best International Team. Kemudian, tiga medali perunggu lainnya diraih oleh Zahran Nizar Fadhlan dari SMAN 1 Padang, Ferdinand dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta, dan Indra Rhamadan dari SMAN 1 Manggar, Kepulauan Bangka Belitung.

“Selamat dan sukses, lima siswa Indonesia telah memberikan kado spesial bagi HUT ke-78 RI dengan lima medali. Raihan ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Mudah-mudahan mereka bisa meneruskan karirnya sebagai pembelajar dan bisa menemukan pilihan yang terbaik di masa depan sehingga menjadi champions di bidangnya,” kata Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin saat menyambut kepulangan para siswa di Soekarno-Hatta International Airport, Tangerang, dalam keterangan resmi kepada Okezone, dikutip Kamis (24/8/2023).

Dalam kesempatan yang sama, pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hendarman, mengapresiasi capaian prestasi lima siswa Indonesia pada ajang IOAA ke-16. Selama kompetisi di Polandia, tim Indonesia didampingi oleh dua Team Leader yaitu Hakim L. Malasan dan M. Ikbal Arifyanto dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Hakim menuturkan, selama sepuluh hari di Polandia, dinamika kompetisi cukup tinggi sehingga selain diperlukan kecerdasan yang tinggi juga kondisi fisik yang harus baik.

“Begitu selesai acara pembukaan, mereka langsung berorientasi menggunakan teleskop yang di Indonesia tidak banyak digunakan. Kemudian dilanjutkan kompetisi-kompetisi. Belum lagi zona waktu di Polandia sangat berbeda dengan Indonesia, tapi alhamdulillah mereka bisa beradaptasi dengan perbedaan waktu,” kata Hakim.

 BACA JUGA:

Hakim juga mengatakan negara pesaing tim dari Indonesia cukup berat. Enam negara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Polandia menjadi pesaing bagi Indonesia karena memiliki tradisi pendidikan astronomi di SMA.

“Bersyukurnya, anak-anak kami bisa menyuguhkan capaian yang luar biasa, sehingga mereka mendapatkan applause dari seluruh peserta dengan raihan prestasinya, termasuk dua Best International Team yang setara dengan emas. Saya juga senang bisa melihat mereka bisa menyajikan kebudayaan Indonesia pada teman-temannya dan berinteraksi dengan yang lainnya,” kata Hakim.

Pada ajang IOAA ke-16 ini, lima siswa Indonesia bersaing dengan 250 peserta dari 52 negara. Selama kompetisi, seluruh peserta menempuh beberapa ronde yaitu Ronde Team Competition, Ronde Teori, Ronde Analisa Data, Ronde Observasi Lapangan, dan Ronde Observasi Planetarium. Pada Ronde Team Competition, dipilih dua tim terbaik di mana setiap timnya terdiri dari lima peserta yang berasal dari negara berbeda.

Dua penghargaan Best International Team diraih oleh Tim Astrea yaitu Dzaky Rafiansyah dari Indonesia bersama empat peserta lainnya dari Negara Swedia, Pakistan, Armenia, dan Bulgaria. Satu tim terbaik lainnya diraih oleh Tim Victoria yaitu Bryan Herdianto dari Indonesia bersama empat peserta lainnya dari Negara Yunani, Brazil, China, dan Polandia.

Salah satu siswa peraih medali perak dan Best International Team, Dzaky Rafiansyah bersyukur atas prestasi yang diraihnya. Bagi Dzaky, keikutsertaan pada kompetisi IOAA ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, ia mengikuti kompetisi IOAA pada tahun 2022 secara daring dan bertempat di Bandung dengan raihan medali perak.

“Alhamdulillah saya tahun ini kembali mendapatkan medali perak, walaupun tujuan awalnya dapat medali emas, tapi ada tambahan sebagai Best International Team yang setara dengan emas,” ucap siswa yang akan melanjutkan pendidikan tinggi pada program studi Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya