Kedatangan Guru Bantu, Siswa Australia Tertarik Bicara dengan Orang Indonesia

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Rabu 26 Juli 2023 20:34 WIB
Atdikbud KBRI Canberra Mukhammad Najib bersama kepala program Indonesia Scotch College, Melody-Fleur Watterson. (Dok Atdikbud KBRI Canberra)
Share :

Salah seorang guru bantu dari UNY, Bayu Prihantoro, mengatakan sangat banyak manfaat yang diperoleh dari program pengiriman guru bantu. Ia mengaku mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang tidak terbayangkan sebelumnya.

“Uang yang saya keluarkan untuk program ini tidak sebanding dengan manfaat pembelajaran dan pengalaman yang saya peroleh di tempat ini. Dengan program praktek mengajar di Australia pikiran saya semakin terbuka, dan banyak peluang baru yang saya peroleh untuk karir masa depan saya sebagai calon guru,” tutur Bayu.

Sementara dosen pendamping dari UNY, Dr Ari Kusmiatun, mengungkapkan jika program ini dapat mendukung pencapaian indikator kinerja utama universitas dalam hal mobilitas internasional. Oleh karena itu kampus mendorong para mahasiswa dan memberikan dukungan bagi yang berminat melakukan praktek mengajar di luar negeri.

Menurut Ari banyak mahasiswanya yang tertarik untuk melakukan praktik mengajar di Australia. Namun begitu dirinya mengaku harus melakukan seleksi yang ketat, sehingga tidak semua yang melamar bisa berangkat.

“Kami melakukan seleksi kepada mahasiswa, mereka harus memiliki keterampilan seni dan budaya juga, sehingga mereka bisa membantu memperkenalkan budaya Indonesia juga ke para siswa di Australia,” kata Ari.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya