JAKARTA - Abu Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni lahir pada tahun 973 Masehi di Kath. Ia dikenal sebagai seorang tokoh ilmuwan eksperimental. Ia melakukan penelitian ulang terhadap teori yang sudah ada dan bekembang. Penelitian ini ia lakukan untuk membuktikan kebenaran akan teori-teori tersebut.
Al-Biruni juga turut berkontribusi dalam berbagai bidang keilmuan, antara lain adalah astronomi, fisika, kedokteran dan sejarah. Jumlah keseluruhan karyanya adalah 146. Namun, karya yang tersisa sampai saat ini hanya 22.BACA JUGA:
Saat masih belia, ia mulai mempelajari ilmu pengetahuan Yunani, terutama dalam bidang astronomi. Dia mencatat dan melakukan banyak observasi dalam setiap penemuan-penemuannya.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Tahdid Al-Amakin yaitu buku yang mengemukakan penemuan perbedaan garis bujur di kota Khawarizm dan Ghazna dengan mengamati gerhana bulan. Ia juga merupakan orang pertama yang menghitung keliling bumi. Hal ini dilakukannya saat banyak orang yang memperdebatkan bentuk bumi bulat atau datar.
Untuk menghitung keliling bumi, Al Biruni menggunakan pendekatan perhitungan trigonometri dan memakai Astrolabe al-Ustawani. Hal ini diketahui langsung dalam buku yang berjudul Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam.
Julukan “Tokoh Jenius” ia dapatkan karena salah satu karyanya yang berjudul Shadows. Karya ini menjelaskan tentang fenomena aneh yang melibatkan bayangan, gonomonik, sejarah fungsi garis singgung dan garis potong, aplikasi fungsi bayangan ke astrolabe dan instrumen lainnya.
BACA JUGA:
Dalam kitab tersebut, ia berpendapat bahwa bayangan adalah sumber penting untuk mengetahui tentang pengetahuan sejarah matematika, astronomi dan fisika.
( Muhammad Fadli Rizal)