Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan Al-Azdi merupakan tokoh muslim yang dijuluki sebagai bapak kimia Arab dan salah satu pendiri farmasi modern. Ia lahir di kota Tus di provinsi Khurasan di Iran pada tahun 721 Masehi. Ia menempuh pendidikan di Yaman, dibawah asuhan Harbi Al-Himyari. Selama hidupnya ia belajar kimia, farmasi, filsafat, astronomi dan kedokteran.
Ia membuat banyak karya besar dari berbagai bidang, yakni kimia, alkimia dan filosofi. Beberapa orang menyatakan bahwa Jabir adalah seorang penulis produktif karena ia telah mengarang sebanyak 300 buku mengenai filsafat, 1.300 buku mengenai peralatan mekanik dan ratusan buku mengenai kimia. Karena kontribusinya yang besar inilah Jabir dikenal sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern.
Jabir berperan besar dalam bidang kimia dan alkimia, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang fokus terhadap transmutasi unsur. Ia menerapkan pengetahuannya di bidang ini untuk meningkatkan banyak proses manufaktur. Pengetahuannya bisa mencegah karat di baja dan logam. Ia juga memperkenalkan sejumlah peralatan laboratorium seperti penangas air, tungku pembakaran serta sistem untuk filtrasi dan distilasi.
Selain penemuannya tadi, ia juga menuliskan buku-buku mengenai kimia, contohnya seperti Kitab Al-Kimya dan Kitab Al Sabe’en. Kedua buku ini berhasil mempengaruhi evolusi kimia modern.
Ia juga dikaitkan dengan pengenalan metodologi eksperimental ke dalam alkimia dan penemuan beberapa proses kimia yang digunakan dalam kimia modern. Eksperimennya antara lain yaitu kristalisasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan, sintesis asam dan distilasi menggunakan alembic.
Melansir Encyclopedia, Jabir mampu merubah suatu pandangan yang dianggap tahayul oleh masyarakat ke ranah sains. Hal ini ia lakukan dengan menekankan eksperimen, observasi dan metode yang dapat mengeluarkan reaksi tertentu.
Dia berhasil menemukan fakta bahwa logam bisa menambah bobotnya. Ia juga orang pertama yang menggunakan mangan dioksida untuk membuat kaca dan mengembangkan aqua regia sebagai alat untuk melarutkan emas.
(Khafid Mardiyansyah)