Ia mengatakan, penelitiannya merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan PKM di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.
Di sana, target sasarannya adalah lansia. Pasca-pandemi COVID-19, lansia menjadi salah satu yang berisiko tinggi terdampak virus-virus berbahaya.
“Kami ingin para lansia selain dapat mengonsumsi, mereka juga dapat memproduksi sendiri black garlic atau dalam bentuk olahan GARCHOC ini. Jadi, kami mengadakan edukasi dan pelatihan serta pendampingan kepada para lansia,” jelasnya.
Rasa dan aroma asli bawang putih segar yang khas dan tajam sering kali membuat masyarakat cenderung kurang mengonsumsi bawang putih sebagai makanan berkhasiat.
Padahal, bawang putih mengandung senyawa fitokimia yang baik untuk kesehatan.
“Black garlic ini memiliki rasa lebih manis, kenyal, dan aromanya sudah tidak khas seperti bawang. Dibandingkan dengan bawang putih segar, black garlic lebih berkhasiat untuk kesehatan,” katanya.
Kendati begitu, sebagian masyarakat tetap tidak suka mengonsumsi black garlic. Sehingga Profesor Annis mengombinasikan black garlic dengan dark chocolate yang lebih banyak peminat masyarakat.
“Jadi, dark chocolate hasil kombinasi dengan black garlic ini bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh dan bisa menyegarkan karena mengandung theobromina,” terangnya.
Untuk bentuk produk makanannya, Profesor Annis mengemasnya dalam bentuk setengah lingkaran kecil.
Konsumen dapat memakannya dengan sekali kunyah. Sehingga memudahkan dan lebih nyaman untuk dikonsumsi.