"Miris mendengar berita maraknya bullying dan kekerasan seksual pada anak dan remaja yang kerap terjadi di dunia pendidikan maupun lingkungan sekitar kita," jelas Arif Rofiq.
"Dengan menampilkan opera anak ini, anak-anak diharapkan bisa bertindak jika terjadi aksi bullying atau pelecehan seksual. Berita-berita tentang pelecehan dan cara menanggulanginya di tengah-tengah alur cerita opera anak," tambahnya.
Pagelaran yang diperankan 80 anak-anak ini berlangsung hampir satu jam, diakhiri dengan happy ending, yaitu Si Kuning atau korban bullying yang memenangkan sayembara Miss Universe yang dibuat oleh Raden Panji.
Si Kuning yang memenangkan sayembara ini kemudian dijadikan permaisuri dan putri mahkota Kerajaan Jenggala.
(Natalia Bulan)