Oleh karena itu, Camat Fajar ingin Tiko dapat mengikuti pelatihan kerja yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Program pelatihan yang diberikan di antaranya tata boga, tata graha atau perhotelan, tata rias, bahasa inggris, operator komputer, desain grafis, teknik komputer, bahasa jepang, otomotif roda eempat," jelas Fajar.
"Kemudian pelatihan tata busana, teknik elektro, las listrik, teknik pendinginan atau AC, sepeda motor, barista, dan video editor, ataupun program-program mobile training yang ddisediakan," lanjut Fajar.
Kendati demikian, Fajar menuturkan saat ini Tiko bekerja sebagai petugas keamanan dengan gaji Rp1,5 juta per bulan, dan sekarang hendak mengikuti sekolah paket C.
"Kami juga hendak berkoordinasi dengan RT/RW setempat agar memfasilitasi Tiko agar melanjutkan Pendidikan dengan mengikutkan ke program Kejar Paket C," lanjut Fajar.
Sebagai informasi, sejak putus sekolah du kelas 1 SMP, Tiko mengaku kerap bekerja serabutan hingga mengandalkan bantuan dari warga sekitar.
Setelah menginjak usia dewasa, Tiko sempat berjualan gorengan hingga menjadi sekuriti.
"Kan mama sebelum kondisinya separah ini emang masih ada usaha dagang gorengan jadi aku keliling jualan, semakin kemari mama kondisinya semakin buruk jadi aku ditawarin lingkungan pak RT untuk jadi sekuriti setempat di sini," ujar Tiko.