YOGYAKARTA - Joni Prasetyo, pemuda kelahiran Sleman 9 Juni 1994 ini memang patut diacungi jempol. Segudang prestasi berhasil dia raih usai bergelut pada gerakan pencegahan kenakalan remaja dan pernikahan dini sejak SMA.
Salah satunya adalah penghargaan yang ia dapat tahun 2019 lalu. Pemuda 28 tahun ini menerima Penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN RI) sebagai 'Inspirative movement, Voice Your Right'.
Penghargaan tersebut diberikan kepada remaja yang mampu memberikan dampak kepada remaja lain atas kegiatan dan advokasi nya sehingga dapat memengaruhi kebijakan daerah.
Kiprah Joni Prasetyo dalam gerakan ini tidak lepas dari pengalaman pribadinya sewaktu masih duduk di bangku SMA.
Berawal karena sering di-bully teman sebayanya hingga menjadi korban klithih. membuatnya memiliki komitmen kuat melakukan gerakan pencegahan kenakalan remaja.
"Saya prihatin dengan kondisi yang menimpa saya itu. Dan saya bertekad untuk membuat gerakan positif untuk para remaja ini," kata dia.
Follow Berita Okezone di Google News
Joni Prasetyo mengawali gerakannya sejak di bangku SMA saat melihat teman sebayanya banyak mengalami permasalahan remaja seperti geng sekolah, pernikahan dini, seks bebas dan penyalahgunaan NAPZA.
Dia lantas memulai gerakan dengan menjadi konselor sebaya kepada teman-temannya di sekolah. Atas kiprahnya itu, Joni Prasetyo tercatat sebagai Ketua Forum Generasi Berencana Daerah Istimewa Yogyakarta pada periode 2017-2020, tak hanya di tingkat Provinsi ternyata Joni Juga menjadi Pengurus Pusat GENRE INDONESIA .
Kiprahnya berawal dari eksistensinya saat mengubah wajah remaja di Kecamatan Ngemplak pada tahun 2013-2016 saat menjabat Ketua Pusat Informasi dan Konseling Remaja Kecamatan Ngemplak.
Waktu itu pada tahun 2013 dia masih ingat betul kasus pemerkosaan dan disertai pembunuhan yang dialami siswi SMK yang kebetulan remaja Kecamatan Ngemplak.
Dia bersama teman-teman remaja lainnya terus bertindak menginisiasi terbentuknya Pusat Informasi Dan Konseling Remaja di Kecamatan.
"Tujuannya untuk wadah bagi, oleh dan untuk remaja agar terhindar dari kasus-kasus seperti kenakalan remaja, seks bebas, pernikahan dini dan penyalahgunaan NAPZA," ungkapnya.
Saat ini dia mengaku masih memiliki PIK Remaja binaan dibeberapa sekolah dan Masyarakat salah satu sekolah Binaan saya adalah di SMP Negeri 1 Turi.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.