"Orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental akan merasa aman terhadap lingkungan yang sehat di sekitarnya," katanya.
Di bangku perkuliahan, mahasiswa tidak hanya dibekali segudang ilmu, namun diharapkan menjadi agent of change di dalam masyarakat.
Mahasiswa harus memiliki jiwa sosial yang tinggi karena sesuai dengan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian.
Sama halnya dengan kesehatan mental di dalam masyarakat, mahasiswa memiliki peran penting untuk mendukung pencegahan bunuh diri di dunia.
Salah satu cara mahasiswa membantu terjalinnya kesehatan mental adalah dengan memberikan dukungan psikologis awal.
Prinsipnya ada tiga, yaitu memperhatikan atau mengamati (look), mendengarkan (listen), dan mendampingi (link).
"Ada beberapa hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan kepada dia, misalnya ketika dia menangis kita ambilkan. Itu adalah langkah pertama dulu. Jadi, kalau ada orang menangis jangan ditanya dulu kenapa. Perhatikan kebutuhan yang paling dasar yang bisa kita bantu," ucap Anita.
Cara sederhana yang bisa kita bagikan untuk orang sekitar merupakan langkah awal pertolongan kita sebagai orang awam.
Setelah look adalah listen yang bersifat penawaran.
Artinya, mendengarkan itu adalah langkah yang bisa kita berikan ketika teman kita mau bercerita.
Juga tidak boleh ada pemaksaan karena akan membuat dia merasa tidak nyaman.
"Dan yang terakhir adalah link, yaitu menghubungkan pihak-pihak tertentu untuk bisa membantu teman kita tersebut. Tidak harus ke profesional, seperti bisa diarahkan ke help center Unair. Atau bisa juga dilakukan dengan memberikan info layanan kesehatan mental," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan setiap orang memiliki pemikiran, pengalaman, harapan, dan ketahanan yang berbeda dengan kita.
Coba pahami dari sudut pandang korban bagaimana dia memaknai masalah yang terjadi. Maka untuk mendukung proses ini, jauhkan respons yang bersifat judgemental.