Ide tersebut muncul dari riset yang telah dilakukan Prodi Teknik Kimia FT UNS mengenai gasifikasi cangkang sawit menjadi syngas.
Melalui proses lanjutan, syngas tersebut dapat menghasilkan dimetil eter yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti LPG.
“Teknik Kimia UNS telah melakukan riset terkait gasifikasi cangkang sawit selama 10 tahun. Sejalan dengan itu, pemerintah juga menginginkan hilirisasi produk komoditas daerah, salah satunya Aceh. Produk tersebut adalah cangkang sawit yang akan diproses menjadi dimetil eter sebagai substitusi LPG untuk mengurangi impor LPG,” jelasnya, Kamis (10/11/2022).
Lebih lanjut, mahasiswa semester lima tersebut mengaku senang ketika Ia dan timnya diumumkan meraih juara.
“Senang sekali karena ini lomba offline pertama yang diikuti setelah pandemi. Kemudian, dari lawan-lawannya juga engga cuma dari mahasiswa saja, tapi umum dari berbagai latar belakang, seperti dari perusahaan. Semoga rancangan pabrik yang dibuat ini bisa dibangun secara nyata,” pungkasnya.
(Natalia Bulan)