JAKARTA - Sejarah penemu Trigonometri akan dibahas pada artikel kali ini. Trigonometri merupakan cabang sebuah ilmu dalam bidang Matematika yang mempelajari mengenai sudut segitiga.
Bidang ini muncul di masa Helenistik pada abad ke-3 SM dari penggunaan geometri untuk mempelajari bidang astronomi.
Dalam bahasa Yunani Trigonometri adalah ukuran dalam segitiga. Konsep ini pertama kali ditemui seorang astronomi dan matematikawan asal Khorasan. Bernama Al Marwazi.
Sejarah awal
Awal mula trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia juga peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu.
Matematikawan India ialah Lagadha adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri.
Lagadha dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.
Selanjutnya pelacakan lain tentang awal munculnya trigonometri adalah matematikawan Yunani Hipparchus sekitar tahun 150 SM dengan tabel trigonometrinya untuk menyelesaikan segi tiga.
Di samping itu juga matematikawan Yunani lainya, Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan perhitungan trigonometri lebih lanjut.
Berikutnya matematikawan Silesia Bartholemeus Pitskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Prancis.
Ilmuwan Muslim ternyata juga berperan dalam perkembangan trigonometri yaitu Abu Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail al Buzjani, kelahiran Nishapur tepatnya tahun 940 Masehi, Iran, dia merupakan ahli astronomi dan bidang matematika.
Tak hanya itu, dia mengembangkan metode tentang konstruksi segi empat serta perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan desimal.
Kegunaan Trigonometri
Dengan berjalanya waktu perkembangan ilmu pengetahuan, ada banyak aplikasi trigonometri.
Misalnya adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak bintang-bintang terdekat.
Bidang lainya misalnya astronomi (termasuk, navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi.
Contoh lain bidang yang menggunakan trigonometri adalah, meteorologi, seismologi, oseanografi, berbagai cabang ilmu fisika, survei darat dan geodesi, arsitektur, ekonomi, listrik, teknik mekanik dan masih banyak lagi.
(Natalia Bulan)