Mengungkap Misteri Kutukan Makam Firaun Tutankhamun dan Kisah Kematian Janggal Para Arkeolog

Asthesia Dhea Cantika, Jurnalis
Kamis 03 November 2022 08:57 WIB
Ilustrasi (Foto: GrififInstitute)
Share :

JAKARTA- Mengungkap misteri kutukan makam Firaun Tutankhamun dan kisah kematian janggal para arkeolog yang tak banyak orang tahu. Kisah pemimpin Mesir Kuno satu ini memang kerap mencuri perhatian.

Bagaimana tidak, kematian Raja Tutankhamun atau yang dikenal dengan Raja Tut di Mesir ini memiliki banyak kejanggalan dan disebut-sebut membawa kutukan. Lantas, bagaimana kisahnya? Untuk mengetahuinya, simak rangkuman okezone berikut ini.

Mengungkap misteri kutukan makam Firaun Tutankhamun dan kisah kematian janggal para arkeolog.

Cerita tentang "kutukan mumi" atau "kutukan Raja Tut" membuat dunia heboh setelah penemuan makam Firaun kuno di Mesir pada 1922. Lord Carnarvon, sponsor arkeologi Inggris di Mesir, meninggal tak lama setelah menghadiri pembukaan makam. Sontak saja hal ini memicu spekulasi jika kekuatan gaib sedang bekerja.

Dalam beberapa tahun terakhir, teori kutukan mumi ilmiah dikaitkan dengan kematian Carnarvon. Apakah dia terbunuh oleh paparan patogen kuno dan beracun dari makam yang disegel? Apakah mereka membuktikan terlalu banyak untuk sistem kekebalannya, yang dilemahkan oleh penyakit kronis yang dia alami sebelum dia pergi ke Mesir?

Isu itu pun sampai menjadi headline surat kabar di masa itu dengan judul "Kutukan Firaun berusia 3.000 tahun terlihat dalam penyakit George,". Bahkan Sir Arthur Conan Doyle selaku pengarang Sherlock Holmes juga mempercayai kutukan tersebut.

Kendati demikian, sebenarnya Arkeolog George dilaporkan kondisinya tidak sehat sebelum tiba di Kairo. Hal yang sama juga sebenarnya dialami oleh beberapa orang yang terlibat. Sebab, dalam penyelidikan yang dilakukan oleh James Randi yang menulis An Encyclopedia of Claims, Frauds, and Hoaxes of the Occult and Supernatural, tertulis bahwa kematian para orang yang terlibat penggalian makam bukan dikarenakan kutukan.

Salah satunya adalah Richard Adamson yang hidup lebih dari 60 tahun sampai ia meninggal di tahun 1982. "Tim penggali ini rata-rata meninggal di usia 73 tahun," tulis James, yang berarti umur tersebut normal seperti manusia pada umumnya.

James juga mengungkapkan bahwa George bukanlah penemu gagasan makam terkutuk, melainkan memanfaatkan isu tersebut untuk menghalau para pengganggu dan sebagai penjagaan.

Selain makam Raja Tut, ternyata makam bangsawan Mesir lain juga dikatakan memiliki kutukan serupa. Hal ini agar makam itu tidak dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, studi laboratorium baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa mumi purba memang membawa jamur, termasuk setidaknya dua spesies yang berpotensi berbahaya, yakni spergillus niger dan Aspergillus flavus. Jamur ini dapat menyebabkan reaksi alergi mulai dari kemacetan hingga pendarahan di paru-paru. Racun bisa sangat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Itulah kisah misteri kutukan makam Firaun Tutankhamun dan kisah kematian janggal para arkeolog yang tak banyak orang ketahui.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya