Lebih lanjut Rektor menjelaskan, dampak konflik Rusia-Ukraina terlihat dari berbagai bidang.
Mulai dari kenaikan harga minyak dunia, krisis pangan, efek ke perdagangan internasional, hingga meningkatnya angka kemiskinan global.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut menyoroti dampak kemiskinan di tingkat global.
Pasca pandemi dan gangguan stabilitas politik akibat konflik menyebabkan angka kemiskinan penduduk global meningkat.
Hampir semua negara telah meluncurkan intervensi sesuai kondisi sosial, politik, dan ekonominya. Indonesia sendiri menyiapkan berbagai intervensi dalam menghadapi kondisi ini.
Opsi pertama adalah pembukaan keran investasi untuk menciptakan lapangan kerja.
Menurut Rektor, untuk meningkatkan investasi, Indonesia harus memperoleh kepercayaan global.
Namun, hal ini perlu dibarengi dengan kesiapan di tingkat mikro.
“Kita juga ingin memastikan di tingkat mikro, kalau investasi masuk, Indonesia aman, gak? Tenaga kerja jadi produktif, nggak? Bayangkan kalau mereka masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar pangan,” kata dia.