Fenomena itu sudah mulai terlihat karena banyak anak-anak kecil sekarang justru merasa nyaman bermain gadget daripada membaca buku atau diceritakan dongeng.
"Keluarga di rumah memainkan peran penting dalam tumbuh dan berkembang anak-anak. Ketika di keluarga terbiasa membaca buku, maka hal itu juga akan terbawa ke luar manakala anak berada di sekolah atau lingkungannya," kata dia.
Istri Plt Bupati Hengki Kurniawan ini menyebutkan, budaya literasi merupakan ujung tombak penerus bangsa untuk menumbuhkan generasi cerdas dan berwawasan luas.
Apalagi pascapandemi Covid-19 banyak kegiatan yang terkendala, salah satunya pendidikan. Itu harus tergantikan dengan aktivitas belajar di rumah.
Guna menghidupkan minat literasi di wilayahnya masing-masing, para pegiat literasi diundang untuk dilibatkan membangun taman bacaan bersama masyarakat.
Seperti membuat pojok baja, taman bacaan, atau perpustakaan mini, yang menjadi tempat anak-anak berkumpul sambil membaca.
"Ke depannya bunda literasi bisa berkolaborasi dengan para pegiat literasi di wilayahnya, dengan menghidupkan perpustakaan agar menjadi diminati dan ramai," pungkasnya.
(Natalia Bulan)