SURABAYA - Rizma Pujatirta adalah salah satu putra-putri terbaik bangsa yang diterima menjadi bagian dari Kesatria Airlangga, Universitas Airlangga (Unair).
Perempuan yang akrab dipanggil R izma ini merupakan mahasiswa baru (Maba) Fakultas Vokasi (FV) yang pernah memerankan peran di dalam film dokumenter berjudul Koesno: Jati Diri Soekarno.
Dikutip dari laman resmi Unair, film Koesno adalah film yang mengisahkan perjalanan Presiden Soekarno sejak lahir hingga bertemu dengan sosok-sosok yang kemudian menjadi tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia.
Dalam film yang perdana ditayangkan pada 14 Agustus 2022 tersebut, Rizma berperan sebagai Siti Oetari, yakni istri pertama Soekarno.
Dalam proses perekaman film, Rizma mengaku sempat minder melihat kelihaian dari aktor lain serta tim produksi.
“Awalnya takut hasil akting saya mengecewakan, karena belum memiliki banyak pengalaman. Namun, tim justru sangat ramah dan akhirnya melalui film ini saya mendapatkan banyak pelajaran di dunia pembuatan film,” kisahnya.
Sepak Terjang di Dunia Perfilman
Rizma mengaku masih terbilang baru di dunia seni peran. Ia pernah ambil bagian dalam festival internal di SMA-nya, hingga menjadi figuran di film biopik Terbang: Menembus Langit.
Meski begitu, mahasiswa kelahiran 2003 ini memang sangat menyukai aktivitas menonton film di sela-sela kesibukannya.
Bangga Jadi Bagian dari Ksatria Airlangga
Menyandang status sebagai maba UNAIR menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Rizma.
Selain dapat menempuh di salah satu universitas terbaik di dunia, mahasiswa program studi D4 Manajemen Pemasaran tersebut merasa bangga dapat berkuliah di tempat yang berkaitan dengan kakeknya yakni Roeslan Abdoelgani.
Diketahui pada tahun 1960-an, UNAIR pernah memberikan gelar Dr. [HC] pada tokoh pejuang asal Surabaya tersebut.
Besar di Rumah Kelahiran Roeslan Abdoelgani
Cak Roes, panggilan akrab dari mantan menteri luar negeri Indonesia tersebut merupakan kakak dari nenek Rizma.
Untuk mengenalkan dan menghargai kerja keras Cak Roes bagi negara, keluarga Rizma kemudian berinisiatif menjadikan rumah yang berada di Plampitan, Surabaya itu menjadi cagar budaya.
“Di sini sering diadakan pembuatan film dokumenter, pembuatan skripsi atau tugas, dan juga keperluan lain yang berhubungan dengan sejarah,” sebutnya.
Besar dari lingkungan tersebut, Rizma tak menampik banyaknya pengaruh yang ditimbulkan, termasuk dalam kesempatan berperan dalam film Koesno.
“Saya ingin karya saya diakui karena kemampuan saya, namun saya juga sangat bersyukur dengan nama besar beliau. Tanpa beliau saya tidak bisa mendapat kesempatan ini,” sebutnya.
Harapan Rizma
Rizma berharap, film yang juga mengikutsertakan Eri Cahyadi, Walikota Surabaya sebagai pemeran Soekarno, dapat menularkan semangat kebangsaan sekaligus mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga sejarah dan keutuhan negara Indonesia.
(Natalia Bulan)