Sebanyak 12.626 peserta memilih menggunakan skema nilai UTBK, sedangkan 32.736 pendaftar memilih mengikuti ujian mandiri.
Dari jumlah tersebut, 29,91 persen diterima dari skema UTBK, sedangkan 70,09 persen diterima dari skema ujian mandiri. Sementara persentase daya tampung Jalur Mandiri adalah 40 persen dari total daya tampung Sarjana Unpad.
Lebih lanjut Profesor Arief mengatakan, beberapa pendaftar SMUP Jalur Mandiri adalah mereka yang telah memilih Unpad tetapi tidak lolos di UTBK-SBMPTN.
Hal ini menandakan bahwa minat calon mahasiswa untuk berkuliah di Unpad sangat tinggi dengan proses seleksi yang juga dilaksanakan secara ketat.
“Ini menandakan bahwa persaingan masuk Unpad, meskipun di Mandiri, juga ketat. Pesertanya juga seluruh Indonesia, tidak hanya lokal Bandung, sehingga hampir serupa dengan SBMPTN,” ujarnya.
Selain itu, sebanyak 23 persen dari total yang diterima di Jalur Mandiri merupakan peserta Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIPK).
Profesor Arief mengatakan, banyak peserta KIPK yang diterima di jalur tersebut mencerminkan bahwa Jalur Mandiri Unpad juga diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang kurang mampu.
“Jalur Mandiri ini bukan semata-mata berbiaya mahal, peserta KIPK pun banyak diterima,” tegasnya.
Bagi peserta yang dinyatakan lolos, Profesor Arief mengimbau untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
“Jangan disia-siakan. Segera daftar ulang dan patuhi peraturan yang ditetapkan Unpad,” imbuhnya.
Informasi registrasi dan pengisian biodata dapat dilihat pada laman SMUP Unpad. Profesor Arief menegaskan bahwa pengumuman kelulusan SMUP Sarjana Jalur Mandiri maupun prestasi hanya dilakukan satu kali. Tidak ada pemanggilan ulang ataupun pembayaran di luar sistem. Seluruh pembayaran biaya kuliah dilakukan melalui mitra perbankan.