Kondisi sekolah menjadi sepi dan hanya dua karyawan yang berjaga. Sementara untuk keputusan belajar daring yang awalnya hanya dilakukan pada 22-25 Mei, kini terpaksa diperpanjang hingga air benar-benar surut baik di sekolah maupun permukiman warga.
"Anak-anak PJJ (pembelajaran jarak jauh) dari rumah karena tidak memungkinkan, aksesnya jalan ke sini kan banjir," ungkap Rismino Staf Tata Usaha SMPN 12 Pekalongan.
Diketahui, banjir rob di pesisir kota Pekalongan hingga kini masih terjadi di Kecamatan Pekalongan Utara dan Barat.
Enam hari berlalu banjir mulai surut namun sejumlah 400 lebih warga masih bertahan di pengungsian karena rumah masih terendam.
(Natalia Bulan)