JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan peran gotong royong sebagai landasan penting transformasi pendidikan Indonesia melalui terobosan Merdeka Belajar.
Menurut dia, gotong royong dan visi itu menjadi modal solid kepemimpinan Indonesia dalam G20.
Hal itu dikatakan oleh Chair of EdWG G20 Iwan Syahril usai menutup pertemuan kedua Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group) dalam konferensi persnya, Jumat (20/5/2022).
"Mendikbudristek juga menekankan bahwa Indonesia melihat ke masa depan, kita melompat ke arah masa depan, kita tidak ingin hanya mengejar ketertinggalan, dan gotong royong tersebut menjadi dasar dari Kemendikbudristek dalam Education Working Group di G20," ujar Iwan.
Lebih jauh dikatakan Iwan, Indonesia berencana untuk membawa laporan hasil EdWG G20 ke Konferensi Transformasi Pendidikan atau Transforming Education Summit di PBB.
Rencananya, agenda itu akan digelar pada September mendatang.
Dengan terlibat dalam Transforming Education Summit ini kami yakin bahwa aplikasi kepemimpinan Indonesia di G20 akan dapat menginspirasi banyak negara terkait dalam upaya pemulihan global," ucapnya.
Iwan mengatakan, draf laporan EdWG G20 yang akan dibawa ke tingkat dunia juga mendapat apresiasi positif dari para delegasi dan PBB.
Bahkan kerangka kerja pemulihan pendidikan berdasarkan prinsip gotong royong itu mendapatkan porsi khusus di dalamnya.
"Kami mengapresiasi UNESCO dan para delegasi yang sudah mendukung usulan Indonesia ini dan juga mendukung proses penyusunan draf laporan," katanya.
(Natalia Bulan)