JAKARTA - Bagaimana cara kerja kincir angin? Pertanyaan tersebut kerap kali ditemui siswa saat belajar di bangku sekolah dasar. Kincir angin menjadi salah satu sumber energi listrik alternatif yang umum dimanfaatkan.
Umumnya, kincir angin digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) (PLTB). Kincir angin digunakan untuk mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik.
Kincir angin cocok digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil dan memiliki tiupan angin yang kencang serta stabil. Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor.
Baling-baling pada kincir angin menangkap hembusan angin dan dari putaran baling-baling tersebut akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.Lantas, bagaimana cara kerja kincir angin sebagai sumber energi listrik?
Secara sederhana, angin yang dihasilkan setiap waktunya digunakan untuk memutar turbin atau kincir angin. Ketika turbin atau kincir berputar, dorongan dari putaran tersebut dapat diteruskan untuk memutar salah satu bagian pada generator yaitu rotor di belakang kincir angin.
Baca juga: Indahnya Kebun Angin, Lokasi Wisata Laris Manis untuk Swafoto di Jeneponto
Selanjutnya dari tahap tersebut, energi listrik dapat dihasilkan. Namun, sebelum energi listrik yang telah dihasilkan dapat digunakan, alangkah baiknya jika energi listrik tersebut tadi disimpan di dalam baterai.
Baca juga: Tak Perlu Jauh-Jauh ke Belanda, Sukabumi Bakal Punya Wisata Kincir Angin
Secara luas masyarakat Indonesia memanfaatkan energi angin untuk pembangkit listrik.Dengan cara kerjanya yang sederhana bisa dilakukan oleh siapapun, terlebih lagi bagi masyarakat atau pemerintah daerah yang lokasinya berada di pesisir pantai.